Mohon tunggu...
Dee Daveenaar
Dee Daveenaar Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Mom - Online Shop, Blogger, Financial Planner

Tuhan yang kami sebut dengan berbagai nama, dan kami sembah dengan berbagai cara, jauhkanlah kami dari sifat saling melecehkan. Amin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bakmi Mewah Jembatan Persahabatan dengan Si Embak

31 Desember 2016   17:59 Diperbarui: 31 Desember 2016   18:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Saya pernah memberi mbak Preh sekotak Mie Mewah yang langsung dimasaknya. Masalahnya dia mencampur dengan air rebusan mie yang membuat rasanya jad biasa.

 “Bukannya ga usah pakai kuahnya. Dah dibaca petunjuk masaknya?” Saya mengingatkannya.

Dengan yakin dia mengatakan sudah mengikuti petunjuk memasaknya, “Biasa aja ya. Kok mahal amat.”

Penasaran dengan versi Mie Mewahnya, beberapa hari lalu saat satu minimarket sedang memberikan penawaran spesial untuk pembelian Bakmi Mewah, saya langsung membeli beberapa sesuai paket penawaran. Sesampai di rumah, membaca petunjuk memasaknya, nyalakan kompor lalu jerang air di atas wajan. Masukkan mie ke dalam air yang sudah mendidih. Angkat mie, tiriskan dan letakkan dalam mangkuk. Taburi daging dan bumbu….Taraaa. Berikan pada si Nenek yang beberapa waktu lalu membuat Mie Mewah dengan mencampurkan air rebusan.

“Begini lho mbak Preh masaknya,” seraya mengulurkan mangkuk berisi racikan bakmie mewah. Tak perlu ditambahi aneka garnis sebab begitulah cara menikmati keaslian suatu masakan. Demikian yang disampaikan sang pakar kuliner Bondan Winarno. Namun di sampingnya saya sediakan bakso, sosis, telor puyuh masak asam manis. 

Harian Kompas kemarin lagi-lagi mengisahkan mengenai ketergantungan rumah tangga para kaum urban pada si Embak ( assisten rumah tangga ), namun seringkali si Embak  keluar masuk dari tempatnya kerjanya. Sebagai seorang yang memiliki Embak yang awet, saya pikir penting untuk mendekatkan diri dengan para embak bisa dengan memakai Bakmi Mewah seperti yang saya lakukan ini....

Dok.pribadi
Dok.pribadi
“Wah berasa mie ayam beneran ya.” Dengan lahap dia menikmati semangkuk mie mewah.

Pertukaran penganan sederhana di antara kami merupakan salah satu pengikat hati. Assisten Rumah Tangga adalah bagian dari keluarga kita, selayaknya diperlakukan seperti anggota keluarga yang lain. Sesuatu yang sering kita lupakan terutama terhadap ART. Belum terlambat untuk memulainya, sekotak Bakmie Mewah bisa jadi awalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun