Saya malah jadi ingin menjawab, "Wah kalau begitu mah cuma mbak Angelina Sondakh yang layak menulis buku begini dong." Saya langsung mengajak ketiga teman ntuk menerbitkan buku tersebut secara self publishing namun yang juga menyediakan jasa distribusi ke toko buku. Teman2 setuju dan jadilah buku berjudul Indonesia Amnesia yang diberi endorsement dari Anis Baswedan, Butet Kartaredjasa, Sunardi Rinakit dan Baskara T Wardaya (dosen sejarah sekaligus Pastor) berdiri gagah di rak-rak toko buku Gramedia dan Toga Mas. Surprisingly, buku itu laris manis terjual. Bener~bener tak disangka sebab siapalah kami (penulis) ini. Sekedar beberapa glintir anak manusia yang concern pada berbagai isue negeri.
Ini semacam pembuktian bahwa when there is a will there is a way.
Lantas bagaimana dengan calon film saya? Well novelnya saja belum rampung jadi belum berani utak-atik masalah produksi film. Bab demi bab novel ditulis namun selalu menemukan ketidak sempurnaan usai membacanya. Begini caranya novel tersebut tak bakalan selesai sampai kapanpun. Tapi semesta memang baik. Saya dipertemukan dengan dua orang yang memiliki jam terbang tinggi di bidang penulisan. Rosi L Simamora-seorang mantan head editor dan Ika  Natassa-seorang penulis ternama melalui Facebook.Â
Selain berhubungan secara pribadi dengan baik, mereka juga akan membuka short course penulisan dan cara memasarkan novel. Saya jadi makin PD (percaya diri) menuliskan calon novel saya. Jika penulis ternama itu memerlukan riset hingga dua tahun untuk satu novel. Rosi L Simamora usai melepas jabatannya selaku Head Editor malah melesat-pesat  dalam menulis dan editing. Tahun lalu dia menyelesaikan tiga puluh judul terdiri dari 4 novel karangannya, 7 buku cerita anak dan sisanya adalah editing karya penulis lain. Ada sebuah novel yang diselesaikannya dalam 20 hari dan akan segera difilmkan.
Ini sangat membakar semangat saya. Apalagi pertemuan dengan seorang teman membuka jalan untuk berjumpa dengan pemodal untuk membuat film
Sembari menuliskan kisah ini, saya merasa bersyukur semesta mendukung. Saya yakin ini tidak lepas dari memelihara hubungan baik dengan sesama, juga memelihara niat baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI