Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pohon Durian Sekarat? Infus Saja

5 Mei 2017   23:18 Diperbarui: 7 Mei 2017   02:18 13670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pecinta tanaman buah, akan sangat sedih bila tanaman buah kesayangannya  "mogok" berbuah, maka segala upaya akan dicari, agar tanaman buah kesayangan  kembali bisa berbuah , lalu akan mencari teknologi pemupukan yang "jitu" agar dapat solusi  tanaman buahnya produktif kembali.

Banyak faktor yang menjadi penyebab tanaman mogok berbuah, biasanya karena tanah sudah kurang subur, cuaca yang engga menentu dan tanaman sudah mulai tua, bila itu yang terjadi maka bioteknologi temuan saya bisa jadi SOLUSI nya, cukup di infus dengan Biotetes sebanyak 1 ml per pohon ,sudah bisa melihat hasilnya dalam hitungan minggu saja, bisa di lihat teknik infus di  http://www.kompasiana.com/davebekam/jeruk-masam-jeruk-pahit-infus-saja_58e3b6f3759373e81d7a49d0 ,untuk tanaman cengkeh yang kurang produktif atau terlalu tua bisa buka di link http://www.kompasiana.com/davebekam/cengkeh-tua-infus-aja_560f2bebf596737a11372e94.

Inovasi terus berkembang, dan saya baru-baru ini mendapat tantangan dari kawan saya di kebun Ciapus tempat kami  memulai menanam sayur sawi, dengan konsep tiap hari tanam, tiap hari panen dan tiap hari untung. Tantangannya adalah memulihkan tanaman durian yang sudah "sekarat" kondisinya semua daun sudah rontok, akarnya sudah rapuh, sehingga saat kami mencari akar untuk infus Biotetes, sangat sulit menemukan akar yang masih sehat,setelah ditemukan satu akar yang masih sehat, kami lakukan teknik  infus dengan Biotetes  dosis tinggi sebanyak 5 ml, dengan harapan tanaman segera bisa pulih dan produktif kembali, informasi nya  tanaman durian ini buahnya enak, buah unggulan lah, sayang banget bila harus dibiarkan mati.

3 minggu setelah tanaman Durian di infus dengan Biotetes, hasilnya sangat menggembirakan saya dan team kebun, karena sudah terlihat banyak tumbuh tunas dan daun muda, harapan kami tanaman bisa pulih dan produktif kembali.

Setelah tanaman  pulih, baru kami lakukan pemupukan dengan pupuk NPK 30-6-8  buatan pabrik pupuk di Indonesia ( bukan produk import ), diharapkan tanaman sudah bisa menyerap nutrisi dari pupuk majemuk tersebut, sehingga pertumbuhan daun akan tumbuh lebat, dan di harapkan tahun ini juga tanaman durian bisa produktif kembali.

Pucuk daun muda mulai terlihat bersemi kembali, 3 minggu setelah infus Biotetes
Pucuk daun muda mulai terlihat bersemi kembali, 3 minggu setelah infus Biotetes
Pemupukan Npk 30-6-8 di sekeliling tajuk tanaman, diharapkan tanaman sudah bisa menyerap nutrisi untuk bertumbuh
Pemupukan Npk 30-6-8 di sekeliling tajuk tanaman, diharapkan tanaman sudah bisa menyerap nutrisi untuk bertumbuh
sebagai Inovator, saya senang menerima tantangan, dan biasanya tantangan yang sulit yang biasa saya ambil, bila tidak berhasil engga ada beban, karena memang sulit , tapi bila bisa berhasil, kepuasan nya engga terhingga, dan setelah berhasil, saya akan menunggu tantangan berikutnya, tantangan membuat otak saya terus berpikir inovatif, membuat otak selalu berolah raga, engga mudah pikun dan wajah terus jadi awet muda.....he he he , saya senang pakai ilmu kepepet, karena saat kepepet kecerdasan terpendam selalu muncul, dan itu sangat menggairahkan , membuat hidup jadi menyenangkan, rasanya bahagia, hidup menjadi berkah buat banyak orang dan tentu buat keluarga juga.

dalam bulan ini saya sedang mempersiapkan diri membangun team perawatan tanaman, dengan para sahabat, saat ini kami sedang membuat HIBER INFAM  singkatan dari HIdup BERkah INtegrated FArMing, konsepnya bersynergi dengan pemilik kebun yang kesulitan meningkatkan produktifitas tanaman buah dalam kebunnya, team kami yang akan melakukan perawatan, pemupukan sampai produktif, bila tanaman kembali produktif maka hasil panen bruto 50%nya menjadi upah kerja kami, pemilik kebun tidak perlu mengeluarkan biaya pemupukan, perawatan, semua kami yang tanggung, sehingga bila tanaman tidak produktif, maka pemilik kebun tidak dirugikan, kerugian sepenuhnya menjadi beban team HIBER INFAM , bila gagal berarti inovasi teknologi nya tidak bagus, dan tentunya team HIBER INFAM tidak datang untuk gagal, jadi semua sudah kami pertimbangkan secara matang.

projek pertama HIBER INFAM adalah kebun di Ciapus seluas 6 hektar lebih, luas lahan yang bisa di kelola 3 - 4 hektar, proyek berikutnya di Cianjur seluas lebih 20 hektar, yang akan menjadi show window teknologi HIBER INFAM, sehingga kawan kawan kompasianers bisa berkunjung dan menginap ke tempat kami, untuk mengetahui teknologi yang kami kembangkan, dan kami juga akan membuat pelatihan pola bertani ala HIBER INFAM , doakan semua rencana ini bisa berjalan, dan secara berkala akan saya tulis dalam artikel berikutnya.....

inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

selalu bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun