Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tanam Tiap Hari, Panen Tiap Hari dan Untung Tiap Hari, Mau?

8 Agustus 2016   23:15 Diperbarui: 9 Agustus 2016   01:23 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spekulan yang merusak harga pasar

Sudah menjadi hal biasa, dengan informasi minimal, saat harga satu komoditas sedang tinggi, misalnya saat booming harga Jahe gajah Rp 10.000 / kg panen 20 ton /hektar hasil nya Rp 200 jutaan, di kurangi biaya tanam Rp 70 juta, maka keuntungan nya Rp 130 juta, banyak pengusaha yang bukan petani langsung tertarik, dan menanam dengan luasan sesuai keinginan hitungan keuntungan yang ingin di dapat. 

Maka tertanamlah dalam waktu yang bersamaan tanaman jahe gajah yang luas tanpa memperhitungkan saat panen raya, ditambah masalah lain yaitu permintaan jahe gajah tidak stabil, selalu mengikuti permintaan Negara tujuan, maka sudah bisa di tebak, harga akan terjun bebas saat panen raya. 

Fenomena panen raya selalu membuat harga komoditas terjun bebas, karena permintaan lebih sedikit dari pada suplai, itu dianggap hal biasa sebagai seni bertani di Indonesia, seharusnya pola seperti ini harus di tinggalkan, supaya komoditas pertanian harus selalu menguntungkan.

Konsisten melakukan penanaman hanya satu komoditas saja

jagung super manis berproduksi tinggi, batangnya untuk pakan ternak
jagung super manis berproduksi tinggi, batangnya untuk pakan ternak
Fluktuasi harga komoditas pertanian di Indonesia memang tidak pernah stabil, setiap bulan nya ada naik harga, ada turun harga, tetapi bila kita menanam satu komoditas dan dengan pola bertahap, misalnya bila lahan yang di kelola 10 hektar, Tanam Jagung Manis dengan umur panen 72 hari, maka luasan yang ditanam setiap hari dapat di hitung sebagai berikut, 10 hektar /  100.000 m2 dibagi 72 hari umur tanam jagung manis = 1.388  m2, atau rata-rata setiap hari bertanam seluas 1.300 m2. 

Lalu saat umur 72 hari mulai  panen setiap hari juga seluas 1.300 m2 , lalu sambung tanam lagi begitu seterusnya, maka kita akan menikmati harga jual jagung manis walau fluktuasi harga mengikuti harga pasaran yang turun naik, bila diperhitungkan harga rata-rata petani tetap untung.

harga jagung super manis Rp 18.000 / kg
harga jagung super manis Rp 18.000 / kg
Ditambah lagi bila petani memakai inovasi Biotetes racikan saya, maka akan dihasilkan  kualitas jagung super manis 20 brix ( jagung manis kemanisan nya hanya 12 – 16 brix ) , dengan harga  jual yang lebih tinggi dan stabil karena dipanen setiap hari, bila di tanam dekat pemukiman penduduk atau di pinggir kota besar, pembeli akan datang setiap hari ke kebun, sehingga belum sempat dijual ke pasar, jagung super manis sudah laris manis, dengan catatan hasil panen nya berkualitas unik dan beda dari kebanyakan jagung manis yang ada di pasaran, sisa batangnya bisa dijual untuk pakan sapi atau kambing, jadi untung berkali-kali.

Sudah saatnya bertani dengan cara yang cerdas, jangan menanam satu komoditi karena alasan harga komoditi sedang mahal, karena semua spekulan akan berpikir untuk segera ikut latah bertani, saat panen raya harga terjun bebas, tanamlah komoditi dengan rasional jangan emosional, maka menjadi pengusaha tani pasti bisa makmur dan sejahtera.

Inovasi membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin

Salam inovasi

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun