Jarak tanam Jagung Manis saya coba 110 cm x 20 cm ( double row )x 1 benih jagung manis setiap lubang tanam = 90.000 pohon yang ditanam, arah barisan menghadap Timur – Barat, supaya ada jalan angin agar tanaman Jagung Manis tidak roboh di terjang angin ( jarak tanam biasa 70cm x 40 cm = 35.500 lubang tanam perlubang tanam 2 biji benih = 71.000 pohon atau 70cm x 60 cm = 23.650 lubang tanam x 2 biji benih = 47.300 pohon ), karena biasanya tanaman Jagung Manis selalu tumbuh tinggi. Saat saya mulai menanam dari produsen benih Jagung Hibrida sudah memperingatkan bahwa pola tanam tersebut sangat tidak di anjurkan, karena populasi terlalu padat, mereka tidak bertanggung jawab apabila Jagung manis tidak bertumbuh sesuai harapan, tetapi saya katakan bahwa saya lakukan dengan INOVASI jadi berhasil atau tidak berhasil saya sudah perhitungkan, kekuatiran dari produsen sangat beralasan, merek memberikan catatan sebagai berikut :
- Jagung Manis bila di tanam terlalu rapat akan kekurangan nutrisi dan sinar matahari, ini saya antisipasi dengan pemupukan berimbang, antara pupuk organic + pupuk kimia + inovasi bioteknologi, lalu di antisipasi dengan jarak tanam antar tanaman yang lebih renggang, sehingga mudah dalam hal perawatan, petani bisa masuk ke dalam rumpun tanaman jagung manis dengan leluasa, bila di tanam secara konvensional maka perawatan tanaman akan sulit dilakukan.
- Jagung Manis bila di tanam Rapat dikuatirkan tidak akan keluar buah jagung, Â kekuatiran tersebut terjawab dengan pertumbuhan batang yang besar dan daun jagung manis yang lebih lebar, lebih hijau ,sehingga mampu memproduksi nutrisi untuk mensuplai kebutuhan buah jagung untuk berisi penuh, bahkan membuat rasa Jagung Manis menjadi sangat manis.
Pada bulan November 2009 dilakukan panenan perdana Jagung Manis dengan panen sebanyak 18 ton / hektar dan di saksikan oleh Direksi Peruri persero dan team PKBL Peruri, dan Staff ahli kementrian BUMN Bp Gumilang, dengan bersemangat saya berjanji pada tanaman berikutnya saya akan berikan hadiah untuk PKBL Peruri yaitu mencatatkan Rekor Muri tanaman Jagung Manis dengan panen 30 ton / hektar, sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh praktisi pertanian di Indonesia.
          Â
Tepat 3 bulan kemudian di bulan Februari 2010, disaksikan oleh banyak pihak dan di muat di tabloid dwi mingguan Agribisnis Agrina, saya dan team petani berhasil memberikan hadiah Rekor Muri tanaman Jagung Manis dengan prestasi sebagai berikut :
- Tanaman Jagung Manis dengan populasi terpadat di Indonesia sebanyak 87.500 pohon ,biasanya yang di tanam petani 44.000 pohon sampai 70.000 pohon.
- Panen Jagung Manis tertinggi dengan panen sebanyak 26,5 ton / hektar, dimana biasa panen 12 ton sampai 16 ton.
- Rasa Jagung Manis paling manis dengan nilai kemanisan 20 brix , dimana kemanisan Jagung Manis Import hanya 16 brix.
- Makan Jagung Manis MENTAH secara bersamaan, tanpa di bakar atau di rebus.
         Â
Setelah itu saya menanam Jagung Manis di Brastagi Sumatera Utara dengan sponsor Yayasan Saporibu, yang peduli dengan masyarakat petani di Sibolangit, Brastagi dan sekitarnya, agar menjadi lahan percontohan dan tempat belajar bertani dengan inovasi teknologi.
Bioteknologi ini juga di terapkan  petani di Singkawang Pontianak, dan hasil panennya di rasakan oleh Bp Mentan RI saat pameran di Pontianak Kalimantan Barat .
Lalu saya juga menanam Jagung manis di kebun Bupati Minahasa Bp Vreeke Runtu, dan menjadi tempat study banding tanaman Jagung Manis di Sulawesi Utara , sekaligus tempat percontohan penanggulangan Gulma Eceng Gondok di Danau Tondano, Masalah jadi berkat, masalah Gulma Eceng Gondok di buat pupuk Hijau untuk dipakai pemupukan Jagung Manis dan tanaman padi ( artikel selanjutnya ).
           Â