Sejak lama budaya ‘tutor’ (bicara) sangat kental ada pada orang Papua, hal yang sama terjadi di hampir setiap suku bangsa di dunia. Namun, di era yang telah berkembang dengan pesat tentu telah mengubah paradigma berpikir sesuai dengan tuntutan zaman sehingga banyak suku bangsa di dunia telah memulai budaya menulis.
Tak mudah memang untuk merubah sebuah tradisi yang sudah lama tertata baik dan penganutnya pun masih dominan. Seperti budaya bicara di Papua yang memang masih dominan budaya lisan.
Sejak dua tahun terakhir ini, sejumlah program dalam rangka mempersiapkan kader untuk mampu merubah budaya bicara menjadi tradisi tulis telah dilakukan di sejumlah kabupaten di Tanah Papua diantaranya adalah di Jayapura, Wamena, Timika, Intan Jaya, Paniai, Keerom, Puncak Jaya, Merauke, Nabire (tahun 2010) dan Manokwari, Biak, Serui, Deiyai, Dogiyai (tahun 2011).
Sebagai hasil dari pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Yayasan Walter Post bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Pegunungan Tengah (IMPT) maka hadirlah Tabloid Anggrek Papua. Isi dari Tabloid Anggrek Papua terdiri dari:
1.Kata Pengantar
2.Daftar Isi
3.Anggrek Papua
4.Melawan Budaya Malas Menulis
5.Puisi
6.Hiburan
7.Kilas Balik IMPT
8.Sekilas Raker IMPT
9.Sejarah Pulau Mansinam
10.Iklan
11.Profil Korwil
Dengan hadirnya Tabloid Anggrek Papua ini maka semoga dapat memotivasi pemuda pemudi Papua untuk rajin menulis..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H