Kabupaten Bandung (05/08/22) - Universitas Pendidikan Indonesia telah mengarahkan mahasiswa/i untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata dengan terjun langsung mengabdi di tengah masyarakat. Adapun tema yang diusung KKN Tematik Semester Genap Tahun 2021/2022 ialah Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa.Â
Tema tersebut terdiri dari 18 tujuan dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu dari 18 tujuan SDGs ialah Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi yang menjadi tema program untuk Kelompok KKN UPI 103. Berbekal arahan dari LPPM UPI dan Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Rozmita, kami membuat program mengacu pada indikator-indikator yang ada.
Program tersebut dibuat untuk membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terkait permasalahan berhubungan dengan Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi serta faktor lain yang memiliki sebab-akibat di belakangnya.
"Sosialisasi Pemilahan Sampah Berdasarkan Jenisnya dan Tata Tertib Sanitasi Sekolah Menggunakan Media Poster"Â merupakan program kerja ketiga yang dilaksanakan di SD Negeri Ciganitri 2. Anak-anak sekolah dasar dipilih sebagai sasaran sosialisasi karena mereka merupakan pondasi dan penerus bangsa sehingga diharapkan informasi yang dibagikan akan berguna dalam menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan.Â
Sebagai putra-putri Desa Cipagalo yang mengabdi di daerah sendiri, tentu sangat penting dalam memberdayakan serta merangkul adik-adik SD Negeri Ciganitri 2 untuk memahami dan peka terhadap keadaan di sekolahnya. Berkat dukungan dan arahan dari Kepala Sekolah, Ibu Betty Heryati beserta Ibu/Bapak Guru, sosialisasi dilakukan sebagai pembuka kegiatan Jumat Bersih di SD Negeri Ciganitri 2.
Peserta sosialisasi terdiri dari murid kelas 4, 5, dan 6 yang diharapkan dapat memberikan contoh baik kepada adik-adik kelasnya. Sosialisasi disampaikan oleh saya, Dava Novita Andini sebagai perwakilan dari mahasiswi KKN UPI 103. Penyampaian materi dilakukan dengan santai diselingi dengan hiburan tak lupa memberikan contoh kegiatan yang sering dilakukan anak-anak agar mudah dimengeri.
Media poster digunakan sebagai media pembelajaran dengan alasan bahwa penggunaan media cetak akan membantu anak-anak untuk melihat langsung dan membacanya berulang kali dengan menempelkannya di mading (majalah dinding). Poster yang ditampilkan memiliki desain terdiri dari banyak warna dan gambar agar menarik perhatian. Â Seperti contohnya ialah gambar jenis-jenis sampah terdekat yang sering dilihat oleh anak-anak.
Selain sosialisasi, kami melakukan Recall untuk mengetes ingatan dan pemahaman terkait dengan informasi yang telah disampaikan. Sosialiasi tersebut dijadikan bekal sebelum dilakukannya praktik pemilahan sampah dan kegiatan membersihkan kamar mandi sebagai contoh dari titik sanitasi yang ada di lingkungan sekolah.
Penulis: Dava Novita Andini
Dosen Pengampu Lapangan: Dr. Rozmita Dewi Y. R., S.Pd., M.Si., CSRS., ChFi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H