Mohon tunggu...
Dava Keiza
Dava Keiza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

Saya suka menghabiskan waktu bersama pasangan/teman-teman saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Laki-laki dalam Mengatasi Masalah Feminisme

12 Desember 2023   21:40 Diperbarui: 12 Desember 2023   22:47 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dava Adietya Revo Keiza (2022041021)

Universitas Pembangunan Jaya

Pada kelas Teori Komunikasi dan Postmodernisme Dr. Geofakta Razali. Peran laki laki sangat diperlukan untuk mengatasi masalah feminisme tersebut. Karena laki laki berperan penting untuk mencapai kesetaraan gender. Feminisme adalah gerakan yang mementingkan kesetaraan gender, dan seringkali dibahas sebagai upaya perempuan untuk mencapai hak dan perlakuan yang setara dengan laki-laki. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa kesetaraan gender bukanlah hanya masalah perempuan, melainkan tanggung jawab bersama bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, peran laki-laki dalam mengatasi masalah feminisme sangat penting dan mendalam. 

Peran laki laki dalam mendorong partisipasi aktif perempuan di berbagai bidang sangatlah penting. Di zaman sekarang banyak sekali perempuan yang terhambat karier nya karena tertutupi oleh skill atau potensi laki laki. Padahal perempuan di zaman saat ini memiliki potensi yang setara dengan laki laki. Laki laki perlu mendukung dan mendorong perempuan di dalam tempat kerja, politik, dan sektor lainnya. Hal ini mendorong laki laki untuk mendorong kesetaraan gender.

Selanjutnya laki laki dapat menentang segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Dalam hal ini laki laki dapat memperoleh suara terbanyak untuk melawan dan mengecam pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga. Dengan memberikan suara terhadap penolakan kekerasan, laki laki berkontribusi dalam pembentukan kesetaraan gender. 

Di zaman sekarang tidak sedikit kita pasti melihat adanya korban pelecehan seksual. Pelecehan seksual sendiri pernah saya lihat di dalam transportasi umum,yakni kereta api (Krl). Pada saat itu saya melihat korban dilecehkan di posisi kereta sedang penuh/ jam pulang kerja. Saya pun sempat memberi tahu kepada petugas yang berjaga di kereta, setelah itu korban dipindahkan posisi nya ke gerbong wanita dan pelaku di turunkan dari kereta di stasiun pemberhentian selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun