Contoh Kasus: Seorang debitur mengajukan pinjaman sebesar Rp 100 juta dan dikenakan biaya administrasi Rp 200.000 serta biaya provisi 1%, yaitu Rp 1 juta. Debitur harus memastikan bahwa semua biaya ini transparan dan sesuai dengan peraturan agar tidak terkejut dengan biaya yang dikenakan.
Kesimpulan:
Pemahaman yang baik mengenai risiko dan struktur pembayaran dalam kredit sangat penting bagi debitur dan pemberi kredit. Agunan yang memadai memberikan rasa aman bagi pemberi kredit, sementara penyalahgunaan kredit dapat menambah risiko finansial baik bagi debitur maupun pemberi kredit. Skema pembayaran yang disesuaikan dengan arus kas debitur membantu debitur dalam menjaga kestabilan keuangan, sementara biaya tambahan yang jelas dan transparan mencegah kebingungannya. Oleh karena itu, baik debitur maupun pemberi kredit perlu memastikan bahwa seluruh aspek pinjaman, termasuk agunan, tujuan penggunaan kredit, struktur pembayaran, dan biaya tambahan, dipahami dengan baik untuk mengurangi risiko dan mencapai hasil yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H