Mohon tunggu...
Muhammad Firdaus Ismail
Muhammad Firdaus Ismail Mohon Tunggu... Pengajar Muda -

Muhammad Firdaus Ismail, biasa dipanggil Edo, merupakan lulusan Perikanan Universitas Gadjah Mada. Saat ini aktif sebagai Pengajar Muda Indonesia Mengajar penempatan Rote Ndao. Edo mempunyai semangat tinggi untuk belajar menulis. Oleh karena itu, sangat ditunggu saran dan masukan tentang tulisan-tulisannya. Terima kasih dan salam semuanya . . Twitter : @daussismail fb :Muhammad Firdaus Ismail wa :081284051031 blog : dausismail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Persahabatan Yan dan Jek

8 November 2015   08:22 Diperbarui: 8 November 2015   08:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahhh.... Suratmu membuatku sedikit meneteskan air mata di depan kelas nak. Hmmmm,,,, begitu mulianya dirimu. Ya,, memang Yan lah yang setiap hari dengan sabar mengajari Jek menulis. Setiap ada tugas, Yan lah yang selalu membantu Jek. Lapang sekali hatimu nak.

Pun demikian dengan Jek yang selalu membantu Yan saat pelajaran menggambar. Saat itu, pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan) aku meminta muridku untuk menggambar organ pernapasan manusia secara lengkap, karena ada materi Organ Pernapasan Manusia pada pelajaran IPA kelas V. Karena mungkin merasa hasil gambar Yan kurang bagus, Yan pun menyobek hasil gambarnya dan membuangnya. Melihat hal itu, Jek pun dengan seketika langsung mendekati Yan. Dengan sabar kemudian Jek membantu Yan menggambar. Dan dengan bahasa isyarat, tampak Jek menyemangati dan meyakinkan Yan bahwa gambar yang dibuat Yan sudah bagus. Mereka pun tampak semangat menyelesaikan tugas menggambar dari ku.

Saat itu, aku menjadwalkan ada jam tambahan sepulang sekolah. Di hari sebelumnya aku sudah meminta anak-anak untuk membawa bekal makanan. Namun, hari itu Yan lupa membawa bekal makanan. Melihat Yan yang tidak membawa bekal, Jek langsung menawari Yan untuk menikmati berdua bekal yang ia bawa. Setelah mereka selesai menyantap bekal yang dibawa Jek, kemudian Jek menghampiriku. Dengan bahasa isyarat, Jek memintaku mengambilkan parang (sabit). “Untuk apa kamu mau pinjam parang Jek?” tanyaku. Tanpa menjawab, Jek langsung menarikku dan memaksaku untuk segera mengambil parang di kantor. Aku pun mengambilkannya dan tetap mengawasinya. Kemudian Jek memanjat pohon kelapa yang ada di halaman sekolah kami. Lumayan tinggi pohonnya, aku saja tidak berani memanjatnya. Jek sangat lihai dan sepertinya sudah terlatih memanjat pohon. Dia pun mengambilkan beberapa kelapa muda. Setalah itu, dia mengupaskan dua kelapa muda, satu diberikan untuk ku, dan satu lagi untuk Yan. Masih ada beberapa buah yang langsung dibagikan ke anak-anak yang lain tanpa mengupaskannya. Ahh,,, luar biasa perhatian yang diberikan Jek ke Yan. Selain memberikan bekal makanan untuk dimakan berdua, Jek juga rela memanjat pohon dan mengambilkan kelapa muda untuk Yan.

Kalian berdua memang romantis sekali nak. Simbiosis mutualisme yang kalian lakukan telah mengajarkanku tentang arti ketulusan. Terima kasih banyak nak, Aku  merasa sangat tersanjung bisa belajar banyak dari kalian. Ahh,,, semakin jatuh cinta aku dengan kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun