Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Neno Warisman, Kulihat Kebencian di Matamu

25 Februari 2019   09:58 Diperbarui: 25 Februari 2019   14:30 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebencian. Itulah satu kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang selama ini dilakukan oleh Neno Warisman dalam kampanye-kampanyenya terkait dengan pilpres 2019. Kebencian terhadap siapa? Kebencian terhadap lawan politik Prabowo yang berlebihan. Padahal lawan politik Prabowo sama-sama anak bangsa. Bahkan sama-sama muslim. Kenapa kebencian begitu terlihat di matanya?

Apakah Jokowi itu adalah seorang tuang tanah, yang menguasai ratusan ribu hektare tanah  di tengah jutaan kaum tani tak punya tanah untuk bertani, sehingga Neno Warisman begitu membenci Jokowi secara berlebihan?

Apakah Jokowi, menghabiskan separuh lebih usianya untuk membela rejim korup dan menindas Orde Baru, sehingga layak untuk dibenci secara berlebihan?

Apakah Jokowi, terlibat dalam penculikan anak-anak muda yang menentang rejim korup dan menindas Orde Baru, di tahun 1998, sehingga Neno Warisman begitu membenci Jokowi secara berlebihan?

Apakah Jokowi, pernah memiliki perusahaan yang membakar hutan dan meyebabkan kabut asap, sehingga layak dibenci secara berlebihan?

Apakah Jokowi, pernah memiliki tambang emas yang merusak alam, sehingga layak dibenci secara berlebihan?

Jokowi adalah manusia biasa. Ia tak luput dari kesalahan. Sebagai manusia Jokowi perlu dikritik. Namun, menyamakan Jokowi dengan kaum jahiliyah seperti dalam perang Badar, tentu sebuah kekeliruan. Kekeliruan yang didasarkan pada kebencian yang menguasai jiwa hingga terlihat pada sorot matanya. Mbak Neno, kulihat kebencian di matamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun