Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

12 Tahun Lumpur Lapindo dan Masa Depan Jombang

4 Juni 2018   08:46 Diperbarui: 4 Juni 2018   09:31 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saatnya masyarkaat siap untuk selamat, jika ada pertambangan di lokasi padat huni. Mereka harus mengantisipasi adanya perbedaan pandangan para ahli terkait penyebab bencana ekologi tersebut.

Pendapat para ahli yang dipakai sebagai landasan bagi kebijakan penyelesaian kasus bencana ekologi tersebut akan berdampak pada sejauh mana hak-hak masyarakat yang hilang dimasukan dalam perhitungan ganti rugi.

Ironisnya, di saat bencana ekologi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo memasuki tahun ke-12, PT Lapindo Brantas justru akan melakukan  eksporasi lapangan gas di Metro Jombang.

Alasannya, karena sumur-sumur eksisting di Wunut dan Tanggulangin, Sidoarjo tidak memungkinkan untuk pengeboran sumur baru. Dari sumur di kawasan itu, potensi produksi diperkirakan sekitar 2-3 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day) per hari.

Warga dan Pemda Jombang harus mulai serius menarik pelajaran dari bencana ekologi semburan lumpur di Sidoarjo. Bukan tidak mungkin bencana ekologi di Sidoarjo 12 tahun yang lalu terulang kembali di Jombang.

Keselamatan rakyat harus lebih diutamkan daripada ilusi tentang angka-angka pertumbuhan ekonomi daerah dari sektor pertambangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun