Seperti tersambar petir membaca pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang seakan memberikan pembenaran terhadap pengeboran baru Lapindo di Sidoarjo.
“Justru mesti begitu agar dia bisa bayar utang, kan ini pemerintah talangan. Gimana bayar kalau tidak bor,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla, seperti ditulis di tribunnews.com. Jusuf Kalla mengatakan, bila Lapindo kembali melakukan pengeboran, justru hal itu akan menguntungkan Lapindo, sekaligus masyarakat. Karena Lapindo memiliki kemungkinan untuk kembali untung, sehingga bisa membayar kewajibannya ke pemerintah.
Sebagai pembayar pajak, saya jelas kecewa dengan pernyataan Pak Jusuf Kalla. Bagaimana tidak, sebelumnya uang pajak saya sebagai warga Indonesia digunakan untuk mengatasi tragedi ekologi Lapindo. Kini, dengan entengnya, Pak Jusuf Kalla melegitimasi pengeboran baru Lapindo di Sidoarjo. Bahkan pengeboran baru Lapindo itu tak jauh dari lokasi semburan. Pakar Geologi dari ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya pun menyatakan bahwa pengeboran baru Lapindo terletak di zona bencana.
Pengeboran baru Lapindo pun mendapat penolakan dari warga sekitar. Bahkan, warga sekitar juga mengalami intimidasi ketika gigih melakukan penolakan terhadap pengeboran baru Lapindo. Di tengah penolakan warga Sidoarjo itulah, Wakil Presiden Jusuf Kalla justru mengeluarkan pernyataan yang seakan membenarkan pengeboran baru Lapindo. Entah, apakah Pak Jusuf Kalla ikut merasakan sakitnya hati warga Sidoarjo dan ratusan juta warga negara Indonesia pembayar pajak ketika mengeluarkan pernyataan yang seolah membenarkan pengeboran baru Lapindo itu?
Pak Jusuf Kalla, sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia, harusnya anda membela rakyat yang telah membayar pajak untuk pembangunan dan juga gaji anda, bukan membela Lapindo. Pak Jusuf Kalla, anda dipilih oleh jutaan rakyat Indonesia sehingga bisa duduk menjadi Wakil Presiden, bukan dipilih Lapindo. Oleh karena itu, belalah kepentingan rakyat, bukan Lapindo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H