Masih ingat kasus lumpur Lapindo?
Ya, lumpur Lapindo yang tiba-tiba muncul di akhir bulan Mei 2006. Sejak muncul semburan lumpur itu, kehidupan warga Porong, Sidoarjo berubah. Mereka bukan hanya kehilangan rumah dan tanah, namun juga harus menghirup udara kotor dan menggunakan air tercemar. Di tahun 2013 ini lumpur Lapindo sudah memasuki tahun ke-7. Hingga menginjak tahun ke-7 ini, tidak jelas siapa yang akan bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan hidup di kawasan itu.
Pada saat kampanye pemilihan Pemilihan Presiden (Pilpres) Republik Indonesia (RI) tahun 2009 lalu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjanji akan mengevaluasi pola penyelesaian kasus Lapindo. Namun, setelah berhasil terpilih menjadi Presiden RI, model penyelesaian kasus Lapindo masih berkutat pada persoalan jual beli aset tanah dan rumah. Masih tidak jelas siapa yang bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh semburan lumpur itu.
Kawan, tahun 2014 kita kembali akan memilih presiden baru. Terkait dengan itulah SatuDunia menggelar LOMBA : Menulis Surat untuk Presiden RI 2014 terkait Kasus Lapindo.
Setiap surat yang masuk akan dipublish di web www.satuportal.net. Selain itu juga disebarkan di berbagai media sosial yang ada (Twitter, Facebook, milis dsb).
Tiga surat terbaik akan mendapatkan hadiah beberapa ebook menarik.
Syarat dan ketentuan:
1. Surat yang diikutkan lomba adalah hasil karya sendiri
2. Surat yang diikutkan lomba tidak berisi kata-kata makian
3. Surat yang diikutkan lomba tidak mengandung penistaan terhadap Agama, Ras dan Suku tertentu
4. Surat yang diikutkan lomba maksimal ditulis satu halaman A4 dengan spasi 1 (single)
5. Setiap peserta boleh mengirimkan karyanya maksimal 3 (tiga) surat
6. Surat yang diikutkan lomba dikirimkan via email ke firdaus(at)satudunia(dot)net, dengan subject “Surat untuk Presiden 2014_Lumpur Lapindo.
7. Karya dikirimkan paling lambat tanggal 20 Mei 2013
Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 29 Mei 2013
Selamat Menulis...Ayo MELAWAN LUPA Kasus Lumpur Lapindo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H