Berjalan di stasiun Bogor pagi ini. Tidak lagi pedagang kaki lima. Yang tersisa di dalam stasiun hanya minimarket dan kedai makanan siap saji. Tentu saja, kedai makanan siap saji dan mini market itu bukan milik pedagang kaki lima yang disingkirkan dari stasiun. Tersingkirnya pedagang kecil dan bercokolnya pedagang besar (mini market dan gerai makanan siap saji) hampir terjadi di seluruh stasiun di Jakarta.
Bahkan beberapa hari ini, di stasiun Bogor, pedagang koran pun harus berdagang di luar stasiun. Stasiun benar-benar steril dari pedagang kecuali pedagang dengan modal besar. Kebijakan ini diambil PT KAI di bawah kepemipinannya Ignatius Jonan.
Di tengah tragisnya nasib pedagang kecil yang tergusur dari stasiun itulah, muncul kabar bila Ignatius Jonan menjadi kandidat menteri di kabinet Jokowi. Wah..wah...apa sudah keblinger neh Jokowi bila mengangkat Ignatius Jonan menjadi menterinya. Paradigma pembangunan Jokowi adalah menggeser bukan menggusur. Sedangkan apa yang dilakukan oleh PT KAI di bawah kepemimpinan Ignatius Jonan adalah menggusur pedagang kecil dan menyisakan pedagang besar. Strerilasasi stasiun dari pedagang kecil agar pedagang besar berkuasa dan leluasa berdagang.
Prihatin dengan kondisi itulah saya membikin petisi, "Joko Widodo: Jangan Pilih Ignatius Jonan Menjadi Menteri Kabinet!". Silahkan klik di link ini, jika memiliki keprihatinan yang sama atas tersingkirnya pedagang kecil dan di satu sisi merajalelanya pedagang besar di stasiun kereta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H