Dialah Kepingan Waktu yang membagi
kemabukan Hidup dari keterjagaan. Ia cahaya
pertama yang menyinari ranah makin dalam
dari hati kita. Ia nada indah pertama yang
dipetik dari dawai perak hati. Ia saat yang
sekejap membuka rentetan waktu di hadapan
jiwa serta membentangkan geliat malam dan
olah kesadaran pada segala mata. Ia
membeberkan rahasia Keabadian hari esok.
Ia benih-benih yang disuguhkan Isthar Sang
Dewi Cinta, ditabur oleh mata sang kekasih
di ladang cinta, disirami oleh kasih sayang
dan akhirnya dipetik jiwa.
Tatapan sekilas mata sang kekasih adalah
laksana kekuatan yang terus bergerak di
permukaan air, menghadiahkan kelahiran
pada langit dan bumi, saat Sang Pencipta
berkata "jadilah."
(Kahlil Gibran@Pandangan Pertama)
***
Once upon a time
In a small planet called earth
Seorang gadis
dan
Seorang pemuda
Berdiri berhadapan
Tersenyum
Dan...
Saling mengulurkan
Tangan
Untuk
Bersalaman
***
Dan...
Ketika detak jantung
berpacu
serta darah
mengalir cepat
kala jemari
saling menggenggam
Semua malaikat
~ Bidadari
Dan peri bersayap
... Bersama-sama ...
Tersenyum
Menari
Dan mendendangkan
Lagu cinta
***
Once upon a time
In a small planet called earth
Semua burung
dan kupu kupu
Serta capung berwarna
Merah
Terbang berputar
Dengan riang
Menyanyikan
Bahasa
Kasih
Dihiasi gemerlap
cahaya
kunang-kunang
yang
menebarkan
benih
cinta ~
Kembang bungur
berbunga
ungu
Kapuk putih
melayang
Dandelion
beterbangan
Ke angkasa ~
Bias pelangi berwarna
Cemerlang
Tampak di langit
: Biru
yang indah
dihiasi awan putih yang
lembut
Ketika...
Seorang gadis dan
Seorang pemuda
Sedang menapaki
Langkah
Awal
Mereka
Untuk
Kemudian
Kelak saling
Memberikan janji
akan
Saling mencinta
Sehidup semati
Selamanya
~ berdua ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H