Don’t be dismayed at goodbyes.
A farewell is necessary before you can meet again.
And meeting again, after moments or lifetime,
is certain for those who are friends.
( Richard Bach )
Man’s feelings are always purest and most glowing
in the hour of meeting and of farewell.
( Jean Paul Richter )
How lucky I am to have something
that makes saying goodbye so hard.
( Carol Sobieski and Thomas Meehan, Annie )
***
Long long time ago
In a galaxy far far away
Seorang gadis
Menahan gejolak hati
Berdiri berhadapan
dengan
seorang
lelaki
yang sungguh gagah…
Keduanya tak mampu
Mengeluarkan kata
Maupun suara…
***
Long long time ago
In a galaxy far far away
Lelaki itu menghela nafas
Dan memaksa diri
berkata
” Aku berangkat besok…”
Gadis itu tetap tak
ucapkan
Sepatah katapun
Dia tak mau
menangis
Dan dia tahu
pasti
Jika dia
ucapkan
sesuatu
Saat itu pula
Katup sumbat air mata
~ akan terbuka
Gadis itu tetap diam
Menatap manik mata
Lelaki gagah itu
Lalu mengangguk dan
tersenyum ~
Dan…
Keduanya berdiri
berhadapan
Bermenit-menit
Tiada bergerak
Lalu…
Entah darimana datangnya
Gelombang hangat itu
Melanda kembali
Membesar
Dan
Terus membesar…
Keduanya masih
berhadapan –
Tanpa kata ~
Tanpa suara ~
Gelombang itu melanda
Keduanya
Terus menerus
Lagi …
… Lagi
dan
… Lagi …
Gelombang itu mengitari
Melingkari …
Membungkus …
dan
Membelit
jiwa
Mereka...
***
Semenit berlalu
Dua menit
Tiga menit
Tak seorangpun
bergerak
Tak seorangpun
menyampaikan
Pesan
Dengan kata
atau
Suara…
***
Long long time ago
In a galaxy far far away
Gelombang hangat itu
Menghantam mereka
Sangat keras
tetapi
Nyeri…
Memukul
Hati…
Gadis itu mencoba
tersenyum ~
Lelaki itu mencoba
tersenyum ~
Empat menit…
Lima menit…
Keduanya masih
Berhadapan
Tanpa kata
Tanpa suara
Merasakan nyeri
Saat
Jiwa yang menyatu
akan harus
terpisah jarak…
Enam menit…
Tujuh menit…
Seorang gadis berdiri
berhadapan
Dengan seorang lelaki
gagah
Tiada bergerak
Saling menatap manik mata
Tanpa kata
Tanpa suara ~
Delapan menit …
Lelaki gagah itu berusaha
menahan
keinginan
'tuk
memeluk
dan
membelai rambut
gadis manis
di hadapannya
Sembilan menit…
Sepuluh menit…
Gadis itu mengeluh dalam
hati
Betapa ingin dia
menelusupkan kepala…
masuk ke dalam
pelukan
lelaki gagah itu
sampai esok hari…
Tapi tiada
seorangpun
bergerak …
Sebelas menit…
Dua belas menit…
Tiga belas…
Empat belas…
Lima belas…
Dan mereka
terlempar ~
ke dalam pusaran
dimana
waktu menjadi
tiada lagi
berarti…
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI