"Bukan begitu. Itu untuk perlindungan."
 "Perlindungan apa?"
"Perlindungan dari sinar matahari. Sudah, pejamkan matamu sekarang."
Lalu si pemuda pun menuruti perintah sang cenayang. Sedangkan si cenayang mengucapkan sebuah mantra, lalu mereka terbang ke atas langit menuju matahari. Anehnya, semakin dekat mereka dengan sang surya, tubuh mereka tak terbakar oleh panasnya.
Dan sampailah mereka di dunia matahari. Mereka berdua sampai di tempat yang serba putih. Kemanapun mereka melihat, hanya ada warna putih.
"Kau boleh membuka matamu sekarang."
Saat si pemuda melakukannya, ia terheran dan bingung dengan apa yang dilihatnya.
"Ada dimana ini?"
"Kita ada di pusat matahari sekarang."
"Kau menipuku lagi. Tidak lucu tahu."
"Lihatlah kebawah."