"Ya, begitulah manusia. Katanya mereka makhluk paling cerdas di muka bumi. Tapi kecerdasannya dipakai untuk menghancurkan makhluk lainnya!"
"Tapi kau berbeda. Aku lihat kau pernah menyelamatkan sebatang pohon tua yang sekarat."
Si nona terkejut.
"Kau tahu itu?"
"Tentu saja. Pohon lain memberitahu kami. Mungkin kau tidak tahu, tapi di dunia kami, orang sepertimu menjadi penyelamat."
"Tidak, itu tidak benar. Aku tak bisa menyelamatkan teman -- teman kalian dari tentara kejam itu. Tanaman -- tanaman di kebun itu sudah mati. Aku gagal menyelamatkan mereka."
Si sulur tanaman lalu mendekati si nona.
"Tapi kau masih bisa berbuat sesuatu untuk kami, terlebih desa itu." kata sulur itu.
"Benarkah?"
"Ya. Dengan kemampuanmu, kau bisa menjadikan desa itu penuh dengan tumbuhan seperti kami."
"Bagaimana caranya?"