Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Si Nona Kebun dan Tangan Ajaibnya

8 Mei 2021   02:35 Diperbarui: 8 Mei 2021   02:45 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu sangat cerah. Matahari berdiri dengan tegak di atas langit. Burung -- burung beterbangan, mencari secuil berkah di bumi. Dan beberapa emprit bernyanyi di atas dahan pohon jambu.

Tampak dua orang muda duduk di kebun kecil. Yang satu pemuda bertubuh sedang, dan yang satu nona muda berparas cantik. Mereka dikelilingi oleh berbagai tumbuhan yang rimbun dan segar.

"Dua tahun lalu begitu istimewa." Kata si nona.

"Maksudmu?"

"Dua tahun lalu.. itu saat pertama kali aku menemukan pohon itu, dan tak kusangka dia membawaku seperti sekarang." Katanya sambil menyapu pandangan ke pepohonan rimbun itu.

"Oh, aku ingat. Waktu itu kau kalah main petak umpet denganku, kan?" goda si pemuda.

"Aku tak kalah. Aku cuma membiarkan kau menang."

"Ah, sama saja. Jangan cari alasan, kalau kalah ya bilang kalah saja!"

Si nona meninju perut si pemuda, tapi si pemuda berhasil menangkisnya.

"Tapi meski kalah, kau hebat juga." Kata si pemuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun