Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Peri Kunang-kunang

6 April 2021   05:41 Diperbarui: 10 April 2021   22:15 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jadi benar kalian adalah kuku dari orang mati?"

"Kalian boleh menyebutnya begitu."

Lalu si peri itu melihat ke arah ribuan kunang-kunang di sekitarnya.

"Lihatlah kunang-kunang itu."

"Kunang-kunang yang menyala terus itu.. dulunya orang yang gagal mendapatkan air terjun. Tapi karena mereka menerima kegagalan itu, jiwanya bercahaya dan terus berpendar."

Si peri menoleh ke arah kunang-kunang di sebelahnya.

"Kalau yang sebentar menyala, sebentar redup, itu dulunya juga gagal meraih keinginannya. Mereka menerima kegagalan itu, tapi masih belum puas lalu mencari keinginan yang lain."

Lalu si turis dan si pemandu melihat kunang-kunang di sebelahnya.

"Kalau yang redup itu?"

"Mereka adalah yang gagal mendapatkan air itu, dan tidak bisa menerima kegagalan. Mereka juga tak suka orang lain mendapatkan air itu. Mereka inilah yang paling tidak tenang."

Si peri kemudian memancarkan cahaya lebih terang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun