Makanan kesukaan Jack adalah kacang. Ia sangat hafal dengan aroma sebutir kacang. Kacang yang begitu kecil itu mampu ia endus dari jarak yang jauh dari penglihatannya. Saking sukanya dengan kacang, saat makan sebutir kacang seperti makan roti. Kacang ditaruh di atas piring. Dia pakai lap, garpu dan pisau untuk memakan kacang. Padahal kacangnya Cuma satu butir.
Melongo saat Melihat Kapal Berlayar di Salju
Kapal Jack telah kembali. Di depannya, berdiri Black Pearl yang berhenti di atas salju. Namun Jack tak tahu, di bawah kapal ada jutaan kepiting yang mendorong kapal maju perlahan. Karena melihat kapalnya berjalan sendiri, Jack yang berdiri di sampingnya hanya bisa mendongakkan kepala. Ia menatap ke arah kapal sambil melongo tak percaya. Ia sempat hectic dan membeku selama beberapa detik, sebelum berlari kencang menyusul kapalnya yang sudah jauh.
Mengira Dirinya Pemimpin Suku Galapagos
Meski tak berpendidikan, Jack mampu berbahasa asing. Salah satu bahasa asing yang dikuasainya adalah bahasa suku Galapagos yang tinggal di tebing. Berkat itu, dia bisa selamat. Bahkan dia dijadikan pemimpin oleh suku itu. Kata -- kata Sparrow yang terdengar nggremeng kadang dipahami oleh mereka. Dan mereka melakukan apa yang dikatakannya. Apalagi setelah ia berhasil memerintah suku itu untuk membuang Will. Hal itu membuatnya merasa menjadi raja disana. Padahal tanpa sepengetahuannya, suku itu menjadikan Jack sebagai raja untuk dikorbankan kepada sang pencipta.
Berdiri dengan Gagah walau Sebagian Kapalnya Tenggelam
Di awal film, tampak seorang kapten bajak laut berdiri di atas tiang kapal. Ia menggenggam tiang itu sambil menerawang cakrawala jauh di depan. Namun setelah dilihat ke bawah, sebagian kapalnya sudah tenggelam di laut. Hanya permukaan atas kapal dan tiang tempat Sparrow berdiri yang tampak. Kerennya, meski kapalnya setengah tenggelam, Jack tetap berdiri dengan anggun seolah -- olah tak terjadi masalah.
Adegan -- adegan di atas mungkin sudah dilupakan banyak orang. Tapi kalau diingat lagi, terkadang bisa membuat orang mikir dua kali dan gagal paham. Jadinya bikin heran dan berkata, "Enggak ngerti lagi deh."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H