Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Istana Pasir

30 Desember 2020   01:21 Diperbarui: 30 Desember 2020   01:38 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari jauh kupandang
Sebuah istana beratap runcing
Mengakar dengan kokoh
Menusuk langit hingga tak mampu menjerit

Angin kurang ajar!
Laut diajaknya berselancar
Menunggangi papan takdir yang paten nan mapan
Hingga menyergap benteng dari sudut tak tampak

Istana yang kubangga
Luruh dibelai ombak
Butir demi butir pasir
Merembet di sela jari kaki

Kugenggam ampas pasir itu
Lalu kupanggil dewi fortuna
Dan berbisik mesra kepadanya

"Akan kubangun lagi"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun