Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aurora

25 Desember 2020   02:23 Diperbarui: 25 Desember 2020   02:24 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ke kutub utara ku menuju
Membelakangi kutub selatan yang menyempit

Kapalku berlabuh di dermaga takdir
Dan terseret berapung - apung di bongkahan waktu

Gelap malam itu, tak terusik oleh kelap - kelip Merkurius atau Virgo
Hanya segores hijau membentang di langit

Sebentang aura dari ujung barat hingga ufuk timur
Menyelinap di antara awan pekat dengan anggun dan khidmat

Aurora yang kudamba
Kini menemani bayanganku
Tak kuasa menahan rindu
Setelah miliaran nafas kulewati

Takjub ku menatapnya
Menggoyang tubuh kecilku hingga oleng
Melunturkan luka - duka tadi siang
Melebur sosok yang ingin keabadian

Rasa ini, mengalir sendu di tiap sendi kakuku
Malam itu, aku tak tahu
Apakah malam yang menyelimuti hasratku?
Atau diriku yang mengelabui sang malam?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun