Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humor

Saat Youtube, Gmail, dkk Nongkrong...

18 Desember 2020   02:45 Diperbarui: 18 Desember 2020   02:49 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Pixabay

Di warung itu, tampak beberapa orang duduk bercengkerama. Salah satu memulai pembicaraan.

Playstore: Kalian tahu, banyak orang ingin ketemu denganku. Mereka datang untuk meminta aplikasi buat pekerjaan mereka. Anak - anak juga bersenang - senang karena aku memberi mereka permainan. Tanpaku, dunia jadi sepi. Akulah pemeriah kehidupan. (Sambil mengangkat dagunya).

Seorang temannya menyela.

Maps: Eit, tunggu dulu. Kau mungkin sudah menyenangkan banyak orang dengan aneka aplikasimu. Tapi jangan lupa, banyak dari mereka bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Mereka bekerja, jalan - jalan atau traveling pasti butuh peta. Kalau aku tidak menyediakan peta, mereka tak bisa pergi kemana - mana. Tanpaku, mereka akan tersesat. Akulah penuntun jalan mereka. (Sambil mendengus dan menatap Playstore)

Seorang lain angkat bicara.

Youtube: Bodoh. Apa kalian tak ingat siapa yang lebih disukai oleh orang - orang itu? Akulah yang selalu mereka cari. Ketika mereka capek bekerja, mereka singgah di rumahku untuk cari hiburan. Ketika anak - anak bosan main game, mereka mampir ke tempatku buat nonton kartun. Kalian berdua boleh saja membantu mereka, tapi kalau buat menghibur mereka, akulah ahlinya. (Sambil menatap kedua orang tadi)

Orang keempat yang dari tadi diam saja, terpaksa bersuara juga.

Gmail: Maaf, aku akui pencapaian kalian memang hebat. Aku tak sanggup untuk menyamai itu semua. Tapi coba ingatlah sedikit, berapa usia kalian. Kehebatan kalian bisa terjadi karena kalian masih muda. Sedangkan umurku lebih banyak dari kalian. Aku akui kalian orang muda yang hebat. Dan aku tak mungkin mengimbangi kalian dengan usiaku yang tak lagi muda.

Mereka hening sejenak.

Playstore: Emm.. Yah.. kalau bicara siapa yang lebih berpengalaman sih, engkau lebih layak dari kami, Mister Gmail.

Maps: Betul. Meski kau lebih tua dari kami, tanpa kehadiranmu tidak ada yang bisa menjadi sosok panutan kami.

Youtube: Hmm-hmm. Engkaulah teladan kami.

Gmail hanya mendengarkan. Namun hati kecilnya berbisik "Kena kalian".

Saat Gmail mau bicara lagi, tiba - tiba lampu di warung itu padam.

Gmail: Hei Google, disini gelap. Tolong nyalakan lampunya. Kami masih mau ngobrol.

Google: Maaf Tuan - Tuan. Sudah malam. Saya tak bisa menemani Tuan - Tuan lagi, karena dari tadi belum istirahat. Saya akan buka lagi besok. Kalau Tuan - Tuan berkenan, kembalilah besok saja.

Keempat orang itu saling tatap sebentar, lalu tanpa sepatah kata mereka beranjak dari tempat duduk.

Keempat orang itu pun pulang dan jadi tak bisa apa - apa lagi.

Sementara Google, menutup warung itu lalu masuk ke dalam dan tidur, agar besok ia bisa berjualan di warungnya lagi.

Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun