Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Payung Robek

11 Desember 2020   02:37 Diperbarui: 11 Desember 2020   02:44 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang melangkah di bawah hujan
Ia membuka payungnya
Dan menjunjungnya

Rintik hujan masih menetes
Di keningnya, turun ke bahunya, meluncur di sepatunya

Ia mendongak
Mengintip mendung dari lubang tudungnya
Payung itu robek

Orang itu tersenyum lebar
Ia melangkah lalu berlari riang
Sambil tetap menggendong payungnya

"Payungku, payungku!"
Teriaknya mengalahkan petir

Sampailah di ujung jalan
Di bawah atap, ia meringkuk bagai dikepung perompak
Payungnya didekap erat
Menyentuh jiwanya yang lembap oleh rintik masa lalu

"Payungku, payung kecilku!"
Hujan, angin, badai mengeroyok bangunan itu hingga tumbang
Menyisakan seorang teguh menggenggam payungnya

Payung itu telah digerogoti hujan dan digores petir
Kini tersisa gagang dan sebutir kancing

Awan berhenti memberi hujan
Pipi orang itu mulai gerimis
Menetesi selembar kain penuh lubang pengorbanan
Demi dirinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun