Kenapa dan kenapa
Kata itu berputar mengitari kepalaku
Menghentikan langkah kecilku
Saat membesarkan dunia
Aku tertunduk
Meneliti remah tanah dan ribuan kerikil
Yang remeh namun menusuk hati
Terapung bersama kekinian
Hidup dalam kematian
Menunggu dan menikmati kekosongan
Akankah ku terus menunduk?
Ya
Kepalaku kan terus menuju ke bawah
Meninggalkan kerikil tajam dan pasir basah
Menjauhi daratan dan pulau serta hutan
Lalu mengawang di atas awan kesucian
Dan menetap di istana langit
Bersama dewa pelangi
Dan dewi gerimis
Di sanalah aku tetap menunduk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H