Malam dan kalong menemani pengembaraanku
Berkelana di atas langit kata
Bersemayam bersama peribahasa
Pernah ku memuja satu waktu
Saat itu aku tak menuju apapun
Mengalir bersama sungai kekinian
Yang mungkin bermuara ke samudera antah - berantah
Tampaknya aku sedang mabuk
Tak bisa membeda mana tawa dengan murka
Apa yang hina dan siapa yang mulia
Sungguh mabuk kepada keset
Tak paham dengan sikapnya
Tak tahu dengan maksudnya
Membiarkan dirinya diinjak
Demi menyamankan yang lain
Keset di depanku ini
Menuntun tubuh lunglaiku
Menuju puncak pemahaman
Yang telah lama kurindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H