Malam dan kalong menemani pengembaraanku
Berkelana di atas langit kata
Bersemayam bersama peribahasa
Pernah ku memuja satu waktu
Saat itu aku tak menuju apapun
Mengalir bersama sungai kekinian
Yang mungkin bermuara ke samudera antah - berantah
Tampaknya aku sedang mabuk
Tak bisa membeda mana tawa dengan murka
Apa yang hina dan siapa yang mulia
Sungguh mabuk kepada keset
Tak paham dengan sikapnya
Tak tahu dengan maksudnya
Membiarkan dirinya diinjak
Demi menyamankan yang lain
Keset di depanku ini
Menuntun tubuh lunglaiku
Menuju puncak pemahaman
Yang telah lama kurindu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI