Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semut dan Sebutir Gula Pasir

15 Juni 2020   06:09 Diperbarui: 15 Juni 2020   06:26 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seekor semut raksasa berdiri di depan sebutir gula pasir
Ia mengangkatnya, namun tak kuat
Ia menariknya, tapi tak mampu
Ia mendorongnya, hanya tampak sedikit perubahan
Gula batu menggeser dirinya, sekaligus menggeser ambisi semut
Jerih payahnya ditukar dengan gerakan kecil

Aku mengetuk jari - jariku, sambil menatap ragu
Ia takkan sampai
Ia takkan berhasil
Ia takkan mampu membawa gula ke rumahnya

Lalu muncul sebuah suara samar
Ku tak tahu darimana ia berasal
Hingga kusadari sumbernya
Mulut semut komat - komit
Lirih kudengar, "Aku pasti bisa. Aku pasti bisa."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun