Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rempeyek Anggun

8 Juni 2020   02:57 Diperbarui: 8 Juni 2020   23:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepotong rempeyek kugenggam
Tipis sekali, mudah bagiku untuk mematahkannya
Sepotong lagi kuambil, lalu kumakan
Lusinan tak membuatku kenyang
Seperti tak ada guna, tak ada dampak
Bagi perut kelaparan sepertiku
Bahkan dari bentuknya pun tampak tak proporsional dan tak beraturan
Aku cemas aku telah meremehkannya
Aku menyesal telah meremehkannya
Karena tipisnya memberi ruang bagi yang lain untuk tinggal di dalam toples
Karena mudah patahnya mengingatkan dirinya bahwa masih ada yang lebih kuat darinya
Karena tidak mengenyangkan membuat dirinya merasa bukan sesuatu yang berharga, dan sadar ada yang lebih berharga darinya
Rempeyek tampak remeh, dan remehnya melahirkan keanggunan tersendiri di tengah rasa egois, angkuh dan pongah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun