Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Roti Basi

4 Juni 2020   01:06 Diperbarui: 4 Juni 2020   00:56 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Roti basi

Semalam yang lalu, ia masih segar

Lembut, harum dan tampak lezat

Pemandangan itu menggoda liurku yang labil

Andai aku bisa memakannya, pasti tertakdir

Takdir suka bermain - main

Ia datang saat aku tak membutuhkannya

Dan pergi saat aku sekarat dan kritis

Semalam yang membuatku terjaga

Tanpa bisa memakan roti

Adalah bagian dari permainan

Kini saatnya bermain lagi

Roti basi itu melayang, menuju padaku

Mulutku menganga, memberi jalan masuk

Kelembutannya hilang diganti kekeringan

Harumnya sirna diganti kebusukan

Segarnya pergi dan menyisakan basi

Yang penting

Aku diberitahu bahwa permainan akan terus berlanjut

Dan yang memainkan adalah sebaik - baik pemain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun