Mohon tunggu...
Deni I. Dahlan
Deni I. Dahlan Mohon Tunggu... Penulis - WNI

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sebonggol Jagung Manis

2 Juni 2020   00:37 Diperbarui: 2 Juni 2020   00:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebonggol jagung manis
Tergeletak tak berdaya di depanku
Tampaknya ia butuh pertolongan
Wajahku mendekatinya, menanyainya dan memperhatikannya

Semua baik saja? Tanyaku
Si jagung membalas
Tentu

Tapi kau terlihat tak semanis biasanya
Dia hanya menggeleng

Coba saja kemanisanku
Lalu ia mempersilahkan tanganku menggenggamnya
Ia mengizinkan taringku mengoyaknya
Ia membiarkan lidahku menyesap sari manisnya
Perkataannya benar
Dia masih manis seperti biasanya

Setelah keinginannya kukabulkan, kini ia tiada
Ia sudah tidak ada di depanku lagi
Ia tak kugenggam lagi
Ia tak bisa kunikmati lagi
Jiwanya sudah masuk ke dalam kerajaan perut kecilku
Sisa dari keberadaannya nihil
Hanya kenangan rasa manis yang masih terngiang

Tapi
Saat rasa manis itu pun hilang
Entah kenapa
Tiba - tiba aku merasa pahit

Sebuah suara menanyaiku


Kau baik saja? Tanyanya
Aku membalas
Tentu, siapa itu?

Tak ada jawaban, tapi pernyataan
Kau terlihat tidak senyaman biasanya
Aku menggeleng

Oh, rupanya itu kau, si jagung
Kalau kau tak percaya, coba saja kenyamananku
Lalu ia pergi entah kemana
Ia juga tak pernah kembali
Aku tak tahu apa yang terjadi dengannya
Tapi yang jelas
Aku masih nyaman - nyaman saja
Seperti biasanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun