Mohon tunggu...
Faurisa Daulay
Faurisa Daulay Mohon Tunggu... Lainnya - Fadlia faurisa Daulay

Uinsu Dakwah dan Komunikasi Bimbingan Penyuluhan Islam Kkn dr 43

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandemi Bikin Stres? Membaca Al Quran Solusinya

10 Agustus 2020   14:42 Diperbarui: 10 Agustus 2020   14:49 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Virus Corona Atau severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan sehingga menyebabkan ganguan ringan  pada sistem pernapasan,infeksi paru-paru yang berat, sampai dengan  kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, tanpa terkecuali.

Virus Corona hingga saat ini telah merenggut nyawa lebih dari ratusan ribu jiwa diseluruh dunia dengan total Negara yang telah terpapar sebanyak 190 negara. Bahkan di indonesia sendiri pada rabu 05 Agustus 2020 kasus virus corona di Indonesia bertambah 1.922 kasus, sehingga totalnya menjadi 115.056 kasus, Pasien sembuh dari virus corona bertambah 1.813, kini totalnya 72.050 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia bertambah 86 orang totalnya menjadi 5.388 orang.

Mudahnya menyebar virus ini menyebabkan beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah dan memutus rantai penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukannya  kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memberhentikan penyebaran virus ini, selain itu pemerintah juga menganjurkan untuk diam di rumah, serta kebijakan social distancing,yang  juga sedikit banyak akan menimbulkan jarak secara emosional antara keluarga, sahabat, rekan kerja, teman maupun yg lainnya.

Berbagai kebijakan dari pemerintah yang melakukan pembatasan terhadap berbagai aktifitas akan memicu rasa cemas, panik, dan tertekan yang merupakan 2/3 dari gejala dasar psikosomatis, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Cemas fisik akan mengalami perubahan detak jantung, tekanan darah, hilangnya selera makan, gangguan pernapasan hingga terganggunya pola tidur. kecemasan dan panik yang jika tidak segera ditangani akan mengalami gangguan psikosomatis. Psikosomatis adalah gangguan pada fisik yang disebabkan oleh tekanan-tekanan emosional dan psikologis atau sebagai akibat dari kegiatan psikologis yang berlebihan saat merespon gejala emosi.

Rasa cemas dan panik masyarakat selama pandemi dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain yaitu:

  1. Rasa takut terkena infeksi wabah yang berlebihan
  2. Khawatir orang terdekat atau dicintai terinfeksi
  3. Rasa khawatir berlebih saat gejala virus corona menyerupai kondisi yang sedang dialami
  4. Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan mengenai Covid-19 pun dapat menimbulkan kekhawatiran
  5. Belum adanya vaksin atau pengobatan jelas mengenai Covid-19 juga dapat menumbuhkan rasa cemas di kalangan masyarakt
  6.  kecemasan akan kehidupan sehari-hari
  7. merasa kesepian karna jauh dari keluarga ataupun orang yang dikasihi
  8.  informasi yang simpang siur atau berita Hoax.

Islam memiliki cara untuk menghilangkan rasa cemas dan panik pada umatnya. Apalagi  pada saat pandemi seperti saat ini yang mana orang-orang mudah timbulnya rasa cemas dan panik bahkan sampai dengan stres. Rasa cemas, panik, dan stres dapat hilang yaitu dengan Cara membaca Al-quran.  Al- quran adalah kalam Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril sebagai pedoman dan petunjuk bagi umat-Nya. Banyak sekali manfaat membaca Al quran antara lain yaitu:

1. mendapatkan pahala yang berkali lipat
Dalam sebuah hadist yang artinya : Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru: "Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah". Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan." (Al Hadist).
2. mendapat syafaat di yaumil Akhir
Seperti dalam sebuah hadist yang artinya : "Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya" (Imam Muslim, Shahih Muslim, Beirut: Dar Ihya' Ihya' al-Turats al-Arabi, tt, juz 1, hal. 553).
3. Berada bersama malaikat
Dalam suatu hadist yang artinya : Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia  senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala," (HR. Muslim).
4.  diangkat drajatnya oleh Allah
Seperti dalam hadist yang artinya : Sesungguhnya Allah Subhaanahu wata'ala mengangkat derajat beberapa kaum dengan Al-Qur'an ini dan merendahkann yang lain dengannya pula." (HR.Muslim).
5. mententramkan hati Hambanya
Seperti dalam Qs. Ar-rad : 28 yang artinya : "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.
6. Menenangkan hati
seperti dalam Qs. Al-isra' : 82 yang artinya : "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian."

Melihat banyaknya manfaat membaca Al Quran, banyak para Konselor Islam yang menyarankan konselinya agar menggunakan Terapi kejiwaan dengan Al quran dan itu sangat efektif. Terapi menggunakan Al quran Memperhatikan  dan  merasakan bagaimana  ketika  seseorang  yang  semula  pesimistis  kemudian  menjadi optimis,  Mengentaskan   manusia   dari   penyakit   kejiwaan, dan juga sebagai terapi untuk membangun spiritualitas  kehidupan  mereka.  

Al-Qur'an  menjadi pedoman  berharga yang dapat menghantarkan pembacanya terhindar dari penyakit kejiwaan. implikasi terapi qur'ani   dalam   penyembuhan gangguan kejiwaan bisa mengantarkan pengamalnya kepada keimanan   kepada   Allah   Swt yang   melahirkan kekuatan  spiritual  luar  biasa,  mengubah  pemahaman  manusia tentang dirinya,  orang  lain,  kehidupan  dan  seluruh  jagad  raya.  

Ketika  keimanan sudah  terpatri  kuat  maka  manusia  akan  terpacu  untuk  meningkatkan ketakwaan  dan  akan  selalu  beribadah  kepada-Nya  dengan mengamalkan ibadah-ibadah  yang  diwajibkan  dalam  perintah-Nya  yaitu,  shalat,  puasa, zakat, haji, bersikap sabar dan tobat secara sungguh-sungguh.

Banyak sekali cara untuk menghilangkan stres, misalnya melakukan cara hidup yang sehat, Berbicara dengan seseorang yang dapat dipercaya untuk mengungkapkan permasalahan yang dimiliki, Belajar teknik pernapasan yang baik atau dikenal dengan teknik napas dalam maupun yang lainnya, Namun tidak untuk mendapatkan ketenangan hati dari spiritual yang juga menghubungkan kita ke Yaumil akhir kelak nantinya. Dengan demikian banyak mengingat Allah kita mendapatkan kedamaian batiniah. Dengan mengingat Allah kita dapat sadar bahwa Dunia adalah sebuah titipin yang suatu saat akan kembali kepada Allah dan kita harus menerimanya dengan sabar dan tawakal kepada Allah ...

Biodata penulis
Nama     : Fadlia faurisa daulay
Nim        : 0102173206
Jurusan  : Bimbingan Penyuluhan IslamFakultas : Dakwah dan Komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun