1. Tuduhan terhadap Yesus
KEHIDUPAN Yesus dikeremuni oleh manusia yang berdosa. Coba anda mengambil secangkir gelas yang bersih, tentu nya akan kelihatan bersih dan indah. Yesus pribadi yang Kudus tanpa dosa, sekalipun Yesus berada ditempat yang berdosa. Keilahian Yesus tidak pernah tercemar, dan tidak akan bisa dicemari oleh dosa.
Namun kehidupan Yesus justru dituduh, seakan-akan gelas yang bersih itu tercemar oleh dosa. Kenyataan nya tidak, setetes dosapun tidak akan masuk ke dalam gelas. Setetes itu datang dari tuduhan manusia atau orang-orang yang membenci Yesus, mereka menjadi satu hati, menyepakati untuk menuduh Yesus.
Yesus adalah Allah justru mengetahui niat dan hati mereka untuk menjatuhkan atau menyalibkan Yesus. Seakan-akan mereka menuduh Yesus sebagai provokator terhadap pemerintahan, menggulingkan kerajaan romawi dan mendistorsi ajaran-ajaran Yahudi. Semua nya itu ada kebohongan, kebencian dan sebagai nya.
Meskipun manusia menuduh Yesus, namun mengasihi mereka dan tidak ada luka sedikitpun pada diri-Nya. Yesus Mencintai mereka, meskipun mereka menuduh Yesus. Pikiran, hati dan tindakan iblis menguasai manusia itu. Sebab mereka sudah berada dalam kontrol iblis, mereka melakukan keinginan-keinginan iblis.
2. Penderitaan Yesus
Ketika orang-orang berhasil menuduh Yesus, maka Yesus harus menjalani proses hukum Yahudi dibawa pemerintah Romawi. Proses penderitaan yang di alami Yesus mengerikan, mereka membawa Yesus dengan brutal, memukul, menendang, meludahi dan masih banyak lagi. Coba anda bayangkan? Apakah selayaknya Yesus yang adalah Allah diperlakukan seperti itu? Tentunya tidak, seharusnya manusia secara menyeluruh yang mengalami hal itu. Namun Yesus menggantikan kita, membebankan semua penderitaan itu pada diri-Nya.
Kemuliaan dalam penderitaan Yesus menjadi bukti cinta Yesus bagi manusia. Tubuh-Nya secara fisik disiksa, dicambuk, digantung, dipermalukan dan ditombak. Alangkah ngerinya peristiwa itu, seakan-akan Yesus penjahat kelas kakap yang harus disiksa dengan sadis. Namun satu hal yang penting semua itu dilakukan Yesus untuk kita, menggantikan kita dan membayar dosa-dosa kita. Murka Allah diredakan melalui kematian Yesus dan Yesus bangkit pada hari ketiga. Kebangkitan-Nya memberikan hidup, kemenangan, kebebasan dan merekonsiliasi hubungan dengan Allah.
3. Tidak terluka
Yesus tidak terluka, sekali pun tidak terluka. Yesus bergembira, bersukacita oleh karena telah berhasil melewati proses-proses panjang, menyedihkan dan menyakitkan. Namun semua itu tidak menghilangkan rasa cinta Yesus pada kita. Perenungan yang luar biasa, menguatkan, meneguhkan iman kepada Yesus Kristus.
"Disiksa, diludahi, dipermalukan, disalibkan oleh manusia berdosa. Namun hal yang penting Yesus tetap mencintai kita tanpa luka. Luka itu hanya pada tubuh yang fana. KASIH Yesus lebih besar dari semua itu.
Daud Tamba...
Tuhan Yesus Memberkati...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H