Mohon tunggu...
Daud Tamba
Daud Tamba Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Pascasarjana

Suka membaca, menulis dan berpikir kritis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perspektif Kristen: Yesus Mencintai Manusia Tanpa Luka

20 Februari 2024   23:09 Diperbarui: 20 Februari 2024   23:33 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Yesus diatas kayu salib (Sumber: yppk.org)

1. Tuduhan terhadap Yesus

KEHIDUPAN Yesus dikeremuni oleh manusia yang berdosa. Coba anda mengambil secangkir gelas yang bersih, tentu nya akan kelihatan bersih dan indah. Yesus pribadi yang Kudus tanpa dosa, sekalipun Yesus berada ditempat yang berdosa. Keilahian Yesus tidak pernah tercemar, dan tidak akan bisa dicemari oleh dosa.

Namun kehidupan Yesus justru dituduh, seakan-akan gelas yang bersih itu tercemar oleh dosa. Kenyataan nya tidak, setetes dosapun tidak akan masuk ke dalam gelas. Setetes itu datang dari tuduhan manusia atau orang-orang yang membenci Yesus, mereka menjadi satu hati, menyepakati untuk menuduh Yesus.

Yesus adalah Allah justru mengetahui niat dan hati mereka untuk menjatuhkan atau menyalibkan Yesus. Seakan-akan mereka menuduh Yesus sebagai provokator terhadap pemerintahan, menggulingkan kerajaan romawi dan mendistorsi ajaran-ajaran Yahudi. Semua nya itu ada kebohongan, kebencian dan sebagai nya.

Meskipun manusia menuduh Yesus, namun mengasihi mereka dan tidak ada luka sedikitpun pada diri-Nya. Yesus Mencintai mereka, meskipun mereka menuduh Yesus. Pikiran, hati dan tindakan iblis menguasai manusia itu. Sebab mereka sudah berada dalam kontrol iblis, mereka melakukan keinginan-keinginan iblis.

2. Penderitaan Yesus

Ketika orang-orang berhasil menuduh Yesus, maka Yesus harus menjalani proses hukum Yahudi dibawa pemerintah Romawi. Proses penderitaan yang di alami Yesus mengerikan, mereka membawa Yesus dengan brutal, memukul, menendang, meludahi dan masih banyak lagi. Coba anda bayangkan? Apakah selayaknya Yesus yang adalah Allah diperlakukan seperti itu? Tentunya tidak, seharusnya manusia secara menyeluruh yang mengalami hal itu. Namun Yesus menggantikan kita, membebankan semua penderitaan itu pada diri-Nya.

Kemuliaan dalam penderitaan Yesus menjadi bukti cinta Yesus bagi manusia. Tubuh-Nya secara fisik disiksa, dicambuk, digantung, dipermalukan dan ditombak. Alangkah ngerinya peristiwa itu, seakan-akan Yesus penjahat kelas kakap yang harus disiksa dengan sadis. Namun satu hal yang penting semua itu dilakukan Yesus untuk kita, menggantikan kita dan membayar dosa-dosa kita. Murka Allah diredakan melalui kematian Yesus dan Yesus bangkit pada hari ketiga. Kebangkitan-Nya memberikan hidup, kemenangan, kebebasan dan merekonsiliasi hubungan dengan Allah.

3. Tidak terluka

Yesus tidak terluka, sekali pun tidak terluka. Yesus bergembira, bersukacita oleh karena telah berhasil melewati proses-proses panjang, menyedihkan dan menyakitkan. Namun semua itu tidak menghilangkan rasa cinta Yesus pada kita. Perenungan yang luar biasa, menguatkan, meneguhkan iman kepada Yesus Kristus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun