Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies Baswedan Ditengah Sikap Ambivalen Partai Nasdem, Koalisi atau Oposisi

16 Maret 2024   21:40 Diperbarui: 16 Maret 2024   22:19 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap Anies Baswedan jelas enggan bicara kemungkinan dirinya maju kembali di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024.

Kepada pers Anies Baswedan mengatakan lebih memilih fokus pada rekapitulasi perolehan suara Pilpres daripada bicara pencalonan Pilkada Jakarta.

Langkah Anies Baswedan tersebut "menarik" dan layak diapresiasi. Karena memang tidak selayaknya dia bicara tentang dirinya sendiri maju ke Pilkada ditengah pelaksanaan Pilpres 2024 yang ditenggarai carut marut, amburadul dan mengutak-atik konstitusi.

Rencana pengajuan hak angket oleh DPR RI merupakan salah satu indikator arti penting menyelidiki keterlibatan pemerintah dalam pelaksanaan Pemilu, khususnya Pilpres 2024 yang dianggap peristiwa terburuk selama era reformasi.

Anies Baswedan sebagai salah seorang peserta Pilpres 2024 memiliki kepentingan khusus terhadap penyelidikan pelaksanaan Pilpres, khususnya terhadap anomali proses rekapitulasi perolehan suara oleh KPU.

Sangat memalukan, dan akan menimbulkan kontroversi jika Anies Baswedan menunjukkan ambisi pribadi maju pemilihan Gubernur Jakarta ditengah perhitungan suara belum tuntas, dan tuntutan serta demonstrasi terhadap pelaksanaan Pilpres 2024 masih marak.

Sikap Anies Baswedan yang nampak berbeda dengan Partai Nasdem yang sudah kasak kusuk mengusulkan nama Ahmad Sahroni masuk bursa calon gubernur di Pilkada DKI 2024 bukan hanya mempertontonkan adanya  niat meninggalkan Anies Baswedan oleh Partai Nasdem, tetapi secara implisit memuat pesan partai Nasdem tidak serius mendukung hak angket, dan upaya penyelidikan keterlibatan pemerintah dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang dianggap berjalan tidak baik.

Sikap Partai Nasdem demikian semakin memberi pertanda bahwa Partai Nasdem mencalonkan Anies Baswedan hanya sekedar memuluskan niat memperoleh efek ekor jas (coat tail effect). 

Dalam rekapitulasi sementara perolehan suara Pileg oleh KPU, Partai Nasdem diprediksi lolos ke Senayan karena melampaui PT (Parlemen Threshold), dan masuk jajaran partai papan atas.

Pencapaian target itu melampaui ekspektasi dan hasil survey selama ini, sehingga lebih dari cukup bagi Partai Nasdem, dan tidak ingin direpotkan oleh hiruk pikuk gugatan terhadap pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun