Partai politik sekarang ini telah terjebak hanya berorientasi kepada kemenangan elektoral belaka berdasarkan popularitas, elektabilitas dan isi tas (uang) para caleg tanpa memperdulikan latar belakang sebagai kader maupun kualitas. Tapi hanya mengejar kuantitas elektoral.
Padahal dengan fenomena seperti itu justru terjadi degradasi arti penting dan fungsi partai politik sebagai pilar utama demokrasi.
Banyak caleg maupun anggota legislatif tidak loyal terhadap partai, dan partai hanya dianggap sebagai perahu tumpangan menuju tujuan pribadi.
Jika kondisi seperti ini terus berlangsung maka partai politik semakin hari semakin kehilangan fungsi sebagai organ artikulasi kepentingan rakyat maupun sebagai partai kader.
Degradasi makna dan fungsi partai politik dewasa ini semakin kentara dan nampak jelas dari sikap beberapa elit politik yang seenaknya gonta ganti partai politik, bahkan berani mengatakan dimasa mendatang para generasi muda tidak membutuhkan partai politik jika ingin bertarung merebut kekuasaan.
Sudah pada tempatnya, dan sudah layak dilakukan pikir ulang untuk meningkatkan kualitas partai politik dan anggota legislatif lewat jalan revisi instrumen kontitusi dan meminimalisir praktek money politics.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H