Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Thailand Bukan Membatasi tapi Selektif terhadap Turis

11 Maret 2024   19:47 Diperbarui: 11 Maret 2024   20:23 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Shutterstock.travelkompas.com

Hari-hari ini kita di bombardir berita tentang Thailand membatasi pengunjung atau Touris ke Negeri itu. 

Dalam membaca berita itu banyak orang salah paham, apalagi hanya baca judul berita, sehingga pembaca salah persepsi menganggap pemerintah Thailand seakan tidak mengharapkan kehadiran Touris luar negeri masuk ke Negerinya.

Padahal Thailand sendiri mengandalkan sektor pariwisata dan kehadiran Touris sebagai sumber devisa, dan telah lama berupaya jadikan Thailand sebagai destinasi wisata favorit.

Jika dirunut dan disimak dengan seksama, Pemerintah Thailand sebenarnya menerapkan kebijakan lebih selektif dan memperketat pengunjung yang masuk ke Thailand mempergunakan visa wisatawan.

Pemeriksaan lebih ketat itu dilakukan karena selama ini banyak ditemukan pengunjung ke Thailand berdalih sebagai wisatawan tetapi pada kenyataanya sebagai orang pencari kerja. Ironisnya menjadikan Thailand sebagai negara transit lewat mempergunakan paspor wisatawan dengan tujuan masuk ke negara lain sebagai tenaga kerja asing.

Bahkan diantara pengunjung itu banyak dijadikan sebagai buruh ilegal, atau tenaga kerja asing yang tidak memiliki jaminan hidup dan perlindungan jelas sehingga rawan sebagai warga negara asing yang hidup terlunta-lunta di Thailand.

Untuk menghindari maraknya tenaga kerja asing tanpa memperoleh perlindungan yang jelas, dan masuk ke Thailand mengaku sebagai wisatawan maka pemerintah Thailand menerapkan kebijakan lebih ketat terhadap tenaga kerja ilegal, termasuk yang datang dari Indonesia.

Oleh karena itu publik Indonesia semestinya jangan terlalu reaktif menanggapi berita itu. 

Seolah-olah Pemerintah Thailand dianggap diskriminatif terhadap orang Indonesia yang berkunjung ke Thailand.

Sebagai ekspresi rasa kesal terhadap pemerintah Thailand, di Indonesia ada pula pendapat mengatakan bahwa Indonesia juga semestinya melakukan hal yang sama. Tindakan seperti itu adalah salah kaprah dan tidak mendasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun