Itulah kelihaian Joko Widodo, yang selama ini juga sulit ditebak, bagaikan pengendara sepeda motor hidupkan lampu sein ke kanan tetapi ternyata belok ke kiri. Bicara tidak tau, atau tidak mau tetapi pada kenyataannya bertindak sebaliknya.
Sikap Presiden Joko Widodo yang terkesan hanya mengutamakan keinginannya, dan hanya mementingkan keinginan pribadi dan keluarganya yang tetap tidak berubah ini merupakan benih-benih subur melahirkan perbedaan pendapat dengan Prabowo Subiantoo, dan dikuatirkan akan jadi penyulut perpecahan diantara mereka.
Apakah dalam penentuan anggota kabinet atau menteri jika Prabowo Subianto nantinya dilantik jadi Presiden Joko Widodo akan terus menunjukkan sikap memaksakan kehendaknya menjadikan orang-orang kepercayaannya jadi menteri ? Jika itu dilakukan maka alangkah repotnya Prabowo Subianto menghadapinya, dan akan merasa tidak leluasa menentukan anggota kabinetnya.
Lalu dengan demikian bagaimana posisi Agus Harimurty Yudhoyono selanjutnya ?. Inilah ujian tersendiri bagi AHY untuk mampu menunjukkan dirinya dalam posisi yang tepat, dan harus mampu meyakinkan Prabowo Subianto sebagai orang yang diharapkan tidak berpotensi sebagai rival potensial dimasa yang akan.
Perasaan euforia memperoleh kursi empuk sebagai Menteri ATR-BPN dari Presiden Joko Widodo ternyata sebagai ujian terhadap diri Agus, dan merupakan test on the water siapa sesungguhnya Agus Harimurti Yudhoyono.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H