Maka, jadi oposisi menjadikan PDI Perjuangan lebih leluasa untuk mendekatkan diri untuk berada di tengah-tengah rakyat dan fokus memperjuangkan kepentingan rakyat, serta mengkritisi program-program pemerintah yang tidak berorientasi kepada kepentingan rakyat.
Melalui kongres terakhir tahun 2019 PDI Perjuangan juga memiliki target "hatrick" atau menang tiga kali berturut-turut di Pemilu.Â
Target hatrick itu bukan untuk gagah-gagahan apalagi untuk menyombongkan diri, dan bukan melulu untuk merebut kekuasaan. Tetapi pencapaian hatrick merupakan ujian eksistensi, kesinambungan dan masa depan PDI Perjuangan.
Kemenangan tiga kali berturut-turut di Pemilu merupakan indikator dan wahana pembuktian PDI Perjuangan memiliki kedekatan dan ikatan bathin yang kuat dengan rakyat sebagai konstituen maupun militansi kader (Institusionalisasi Partai atau Pelembagaan Partai Politik).
Sebagaimana teori pelembagaan partai politik Samuel P Huntington dan rumusan pelembagaan partai politik oleh Vicky Randall dikemukakan bahwa Partai Politik di Indonesia belum ada yang menunjukkan pelembagaan yang baik, apakah itu derajat kesisteman maupun bangunan ideologi.
Kemenangan PDI Perjuangan di Pileg 2024 sangat berarti untuk mengukur sejauh mana telah tercapai institusionalisasi partai yang terdiri dari  dimensi derajat kesisteman (systemness), derajat identitas nilai (value infusion), dimensi otonomi partai dalam pembuatan keputusan (decisional autonomy), dan derajat pengetahuan atau citra publik (reification) terhadap partai.
Partai politik dapat dikatakan sudah mencapai posisi melembaga bila ke-empat dimensi tersebut sudah terbentuk, dan partai politik tersebut akan memiliki karakteristik jelas, serta diyakini akan menjadikan partai politik tersebut akan tetap solid serta eksis dan berumur panjang karena partai yang demikian dianggap menjadikan partai politik akan berfungsi mengartikulasikan  dan mengagregasi kepentingan internal partai baik pengurus, kader dan anggota, maupun untuk kepentingan eksternal partai, yaitu masyarakat atau konstituen.
Dengan kemenangan PDI Perjuangan di Pileg 2024 dan mencapai target hatrick walau tidak berhasil menang Pilpres justru menjadikan PDI Perjuangan memiliki peluang luas untuk lebih mendekatkan diri dengan rakyat sebagai proses meneguhkan pelembagaan / institusionalisasi partai selaras dengan tujuan utama menjadikan PDI Perjuangan sebagai partai pelopor sebagaimana pernah diidamkan oleh Bung Karno ketika mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dimasa mudanya.
Jadi oposisi untuk merealisasikan pelembagaan partai sangat penting bagi PDI Perjuangan sebagai jalan mencapai cita-cita menjadikan partai ini selalu eksis, berumur panjang dan tetap solid jika terjadi regenerasi maupun pergantian kepemimpinan.
Kemenangan PDI Perjuangan beberapa kali di Pileg menunjukkan bahwa PDI Perjuangan memiliki basis massa (segmen) atau konstituen yang jelas, loyal dan militan berdasarkan ikatan ideologis.
PDI Perjuangan sebagai partai ideologis merupakan keunggulan komparatif yang dimiliki dibandingkan dengan partai politik yang sedang ada dimana umumnya tidak memiliki ideologi jelas, bahkan cenderung oportunistis.