Dari sekian banyak pertemuan yang dilakukan Surya Paloh dengan tokoh-tokoh politik, bisa dikatakan pertemuan dengan Prabowo Subianto kali ini merupakan pertemuan yang paling tidak memberi kesan menyenangkan, karena dari beberapa ucapan Prabowo Subianto nampak jelas sikap tegas menarik garis pemisah diantara mereka, sehingga pertemuan itu bukannya menunjukkan hasil yang baik, tetapi malah terkesan menyindir Surya Paloh sendiri.
Hal itu juga dapat terlihat dari ucapan Prabowo Subianto yang kemudian mengatakan, Â "Bahwa persaingan, rivalitas itu perlu, bahwa juga kita tidak perlu takut dengan oposisi, tapi oposisi yang selalu konstruktif, selalu damai, dan selalu dalam kerangka NKRI, dan selalu dalam kerangka Pancasila, selalu dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika".
Bukankah dari ucapan Prabowo Subianto tersebut jelas terungkap bahwa dirinya menganggap Surya Paloh tidak ubahnya sebagai pihak oposisi dengan mengusung Anies Baswedan dan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS.
Kemudian Sandiaga Uno ketika ditanya tentang peluang dirinya dipasangkan dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden dengan tegas mengatakan, "Dirinya saat ini merupakan seorang menteri dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan dirinya saat ini berada dibawah naungan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto".
Bahkan Sandiaga Uno kemudian dengan sangat terbuka mengatakan ""Saya pernah bermitra dengan Pak Anies pada saat Pilgub 2017, dan menuai hasil yang positif. Namun, kami sekarang berbeda tugas," kata Sandiaga Uno dalam keterangan kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).Â
Sandi menyebut, konsep kepemimpinan Jokowi harus diteruskan presiden berikutnya. Koalisi yang mengusung Anies diketahui tengah menggaungkan narasi 'perubahan'. Adapun Sandi disebut memiliki pandangan berbeda terkait narasi kepemimpinan presiden ke depan. "Jadi, tentunya dengan narasi yang diusung itu adalah narasi bagaimana pembangunan yang sudah dilakukan delapan tahun lebih ini bisa percepat, bukan kita ubah, tapi justru kita akselerasi, bukan kita ganti arahnya," ujar dia.
Ucapan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ini jelas memperlihatkan bahwa keduanya tidak memiliki keinginan untuk berkoalisi dengan Surya Paloh atau Kolaisi Perubahan, terutama dengan Anies Baswedan.
Dengan demikian apa yang ditawarkan pihak koalisi perubahan terhadap Sandiaga Uno untuk dipasangankan dengan Anies Baswedan sesunggunya memperoleh penolakan secara tegas.
Artinya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menunjukkan sikap dan keputusan yang tegas berseberangan dengan Anies Baswedan, dan hal itu disampaikan dengan bahasa yang jelas dan tegas, bukan lewat cara halus dan basa-basi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H