Kemudian, jika dibandingkan dengan Partai Nasdem yang mengalami peningkatan elektabilitas jadi 7,3 persen, nampak jelas keduanya memiliki jarak tipis dan dekat.
Partai Demokrat yang hanya memperoleh elektabilitas sebesar 8,7 persen dan mengalami penurunan, kenaikan elektabilitas Partai Nasdem sebesar 3 persen ini justru jadi ancaman bagi Partai Demokrat yang mengalami penurunan elektabilitas dalam kurun waktu yang sama.Â
Dan tidak menutup kemungkinan Partai Nasdem akan mampu menggungguli Partai Demokrat jika pencalonan Anies Baswedan memberikan efek ekor jas sangat berarti bagi partai Nasdem.
Tidak bisa dipungkiri dalam mengusung calon presiden, setiap partai politik mengharapkan ada efek ekor jas yang sangat berarti bagi partainya, dan sudah pasti mengutamakan peningkatan terhadap elektabilitas partai.
Selain memiliki hubungan erat dengan pencalonan presiden 2024, hasil survey litbang Kompas ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pemetaan siapa sesungguhnya lawan potensial diantara sesama partai politik peserta pemilu 2024.
Dari hasil survey tersebut, PDI Perjuangan nampak tidak terlalu mengkuatirkan partai lain sebagai kompetitor dalam rangka memperebutkan peringkat pertama sebagai pemenang pemilu, karena dengan partai lain memiliki jarak perbedaan yang lumayan besar.Â
Demikian juga Partai Gerindra walau mengalami penurunan elektabilitas dalam hasil survey terakhir, partai ini masih mampu mempertahankan posisinya di peringkat kedua sebagaimana versi hasil survey.
Persaingan ketat sebenarnya terjadi diantara Partai Golkar dengan Partai Demokrat dan Partai Nasdem untuk memperebutkan posisi ke level partai papan atas.Â
Sedangkan untuk memperebutkan level partai menengah terjadi antara partai PKB memiliki elektabilita 6,1 persen, PKS memiliki elektabilitas 4,8, dan PERINDO memiliki elektabilitas 4,1, sedangkan  PPP dengan elektabilitas 2,3 persen dan PAN yang memiliki elektabilitas 1,6 persen membayangi.
Serta tidak bisa dipungkiri, partai PAN dan PPP bisa saja mengalami lonjakan elektabilitas karena memang memiliki pengalaman dan jaringan cukup lumayan sebagaimana selama ini.
Jadi merupakan sebuah keanehan jika selama ini Partai Demokrat nampak cenderung bermusuhan dan selalu adu argumentasi dengan PDI Perjuangan yang sesungguhnya bukan merupakan kompetitor yang menggangu terhadap elektabilitas masing-masing diantara mereka.Â