Dengan demikian, jangan heran jika dalam menghadapi pileg 2024 akan banyak kader partai yang ideologis dan berkualitas merasa canggung ikut bertarung, bahkan akan banyak diantara mereka memilih untuk undur diri dari gegap gempita kontestasi pemilihan umum 2024.
Selain merasa terasing dengan kondisi yang ada, tidak menutup kemungkinan akan muncul sikap frustrasi menghadapi situasi dan kondisi yang sedang terjadi, karena situasinya sangat diluar kemampuan nalar dan rasionalitas.
Dengan demikian jangan berharap banyak peningkatan kualitas demokrasi dalam waktu dekat ini. Pelaksanaan pemilihan legislatif 2024 diprediksi akan masih diwarnai oleh maraknya praktek transaksional money politik yang menjerumuskan demokrasi ke jurang kehancuran kualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H