Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

WFH Dikuatirkan Menimbulkan Sikap Individualis Miskin Empati

19 Januari 2023   12:54 Diperbarui: 19 Januari 2023   13:13 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa nyaman yang sudah menyusup ke dalam kalbu karyawan ini menyebabkan muncul anggapan para kaum milineal dewasa ini lebih memilih budaya kerja WFH daripada WFO. 

Padahal WFH itu sendiri menimbulkan kekuatiran terjadinya sikap individualis maupun one man show dalam diri karyawan perusahaan, dan menyusutnya kemampuan karyawan bekerja secara team.

Perusahaan sebagai sebuah orgamisasi merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri dari beberapa sistem yang lajim disebut dengan devisi maupun departemen, dan setiap departemen memiliki sumber daya manusia yang terdiri dari beberapa individu.

Untuk mencapai tujuan atau target perusahaan dibutuhkan kemampuan managerial untuk mengorganisir semua komponen perusahaan yang demikian komplek, saling berbeda dan memiliki masing-masing fungsi yang harus dikolaborasi berjalan selaras melakukan fungsi masing-masing dalam koridor yang tepat demi mencapai tujuan bersama. Artinya dibutuhkan kerjasama yang erat, dan bukan sekedar sama-sama bekerja.

Dalam maintenance tim kerja atau team work fungsi managerial bukan sekedar melakukan supervisi pekerjaan agar sesuai dengan SOP (Standard Operasional Perusahaan), tetapi dibutuhkan kemampuan membangun kesedian diri masing-masing karyawan untuk berkolaborasi yang terdiri dari kemampuan berinteraksi sosial, komunikasi, berempati dan memotivasi.

Untuk membentuk team work yang solid dan produktif mencapai target perusahaan secara bersama-sama dibutuhkan kemampuan berinteraksi sebagai soft skill sebagai sebuah keterampilan terpenting menunjang keberhasilan kolaborasi tema work.

Tanpa adanya soft skill ini maka secara tidak langsung akan meniadakan arti penting Hard Skill berupa keterampilan kerja teknis yang dimiliki karyawan.

Salah satu contoh sederhana pentingnya manfaat Soft Skill adalah, kemampuan teknis karyawan yang mumpuni di bidang operasional mesin tidak akan berarti bila pekerjaan itu dilakukan tanpa kemampuan membina kerjasama dengan sesama karyawan lain yang memiliki pekerjaan pendukung operasional mesin.

Demikian juga halnya hasil produksi dari sebuah perusahaan yang dihasilkan pabrik tidak akan berguna bila tidak didukung oleh team marketing handal menjual produk, dan akan lebih kacau lagi jika tidak bisa bekerjasama dengan bagian administrasi maupun divisi lain.

Dari uraian singkat diatas jelas terlihat betapa pentingnya arti team work dalam sebuah perusahaan maupun organisasi untuk mencapai tujuan maupun target perusahaan.

Untuk membentuk team work yang solid dan handal tidak bisa dihindari perlunya interaksi intensif dinatara sesama karyawan maupun dengan semua organ yang ada di dalam sebuah perusahaan. Hal itu hanya bisa dilakukan secara efektif jika terjadi proses interaksi yang baik diantara semua karyawan dalam perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun