IMF menilai Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang kuat, sehingga mampu menghadapi gejolak ekonomi global, dan relatif lebih baik daripada negara-negara lain, sehingga Indonesia diyakini akan melalui tahun 2023 dengan posisi  jauh lebih kuat daripada negara lain.Â
IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 5%, tetapi hal itu menunjukkan adanya penurunan dibandingkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada 2022.Â
Kabar baiknya, pertumbuhan 5% tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat yang diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 1,6% pada 2022, kemudian turun jadi 1 % pada 2023.
Sedangkan World Bank atau Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023.
Berdasarkan rilis Bank Dunia edisi Desember 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi akan mencapai 5,2% pada 2022, kemudian sedikit melambat menjadi 4,8% pada 2023, kemudian 4,9% pada 2024, dan naik menjadi 5% pada 2025.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Satu Kahkonen mengungkapkan pertumbuhan sebesar 5,2% pada 2022 didorong oleh pembukaan kembali perekonomian pasca Covid-19 dan kenaikan harga komoditas. Dan diharapkan pertumbuhan ini mampu dipertahankan rata-rata sebesar 4,9% dalam jangka menengah (2023-2025).
Sementara itu, inflasi Indonesia diproyeksikan Bank Dunia mencapai 4,2% pada 2022, meningkat menjadi 4,5% pada 2023, dan turun menjadi 3,6% pada 2024, serta menjadi 3,4% pada 2025, sedangkan defisit fiskal diperkirakan tetap di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023.
Sedangkan Asian Development Bank (ADB), mengutip laporan Asian Development Outlook edisi Desember 2022, Minggu (1/1/2023), diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun2023 sebesar 4,8% (year on year).
Itu lebih rendah dari perkiraan awal yang sebesar 5%, dan laju ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mampu terjaga pada kisaran 5,4% (yoy) di tengah volatilitas ekonomi global.Â
Tetapi pelemahan yang terjadi di negara-negara maju, membuat ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kena imbas sehingga mengalami  perlambatan.
Selanjutnya menurut ADB, konsumsi rumah tangga masih akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesiatahun 2023, sedangkan nilai ekspor diperkirakan akan melambat seiring dengan melemahnya ekonomi negara-negara maju.Â