BERKAH EKSPOR DI TENGAH KRISIS
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia ke China pada periode Januari - November 2022 sebesar US$ 57,8 miliar. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 26,5% dari total ekspor.
Selain ekspor komoditi ke China, jumlah pengiriman batu bara Indonesia juga  perlahan merangkak naik pasca invasi Rusia ke Ukraina.Â
Karena musim dingin sedang berlangsung di Eropa turut  membantu menjadikan nilai ekspor batu bara Indonesia  meningkat tajam karena Eropa perlu mengamankan pasokan energinya.Â
Seperti diketahui selama ini, batu bara merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia yang membawa neraca perdagangan surplus 31 bulan beruntun.Â
Tujuan utama ekspor batu bara Indonesia ke Eropa adalah Polandia, Spanyol, Italia dan Belanda. Keempat negara ini berkontribusi sebesar 71% atas nilai ekspor batu bara Indonesia.
Berdasarkan info terkini, sektor Industri di seluruh Eropa kembali mempergunakan batu bara sebagai bahan baku operasioal karena tingginya harga gas.Â
Dalam dua minggu pertama bulan Desember, Uni Eropa menghasilkan 22% listrik dari batu bara. Angka tersebut naik dari 17% pada periode yang sama tahun lalu.
Pada periode yang sama Jerman juga menghasilkan 49% lebih banyak listrik dari batu bara, lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Melihat trend perolehan hasil ekspor dan postur defisit APBN 2023, banyak pihak sangat optimis perekonomian Indonesia di tahun 2023 akan mengalami pertumbuhan, dan diprediksi akan lebih baik dibandingkan kondisi yang dialami beberapa lain.Â
PREDIKSI LEMBAGA INTERNASIONAL