Kemarin, tahun 2022 dalam dunia entertainmen viral istilah "Nepo Baby", sebuah julukan menimbulkan kontroversial dikalangan publik pigur.
Individu yang disematkan sebagai Nepo Baby menolak dengan keras sebutan itu karena dianggap mengandung konotasi merendahkan kemampuan dirinya sendiri dalam meniti karir meraih sebuah kesuksesan.
Suku kata "Nepo" merupakan potongan kata "Nepotisme" yang berarti suatu tindakan memberikan perlakuan khusus kepada kerabat terdekat untuk memperoleh privacy istimewa, dan diberi kedudukan atau jabatan publik karena faktor kedekatan pribadi, ikatan keturunan maupun kekerabatan.
Nepotisme sejak dahulu dipandang sinis karena identik dengan pemberian perlakuan istimewa tanpa mempertimbangkan nilai-nilai profesionalitas dan sarat dengan kepentingan sempit mempertahankan dan mengamankan kontinuitas kepentingan kelompok sempit.
Jika sebelum penyematan istilah nepotisme sering dilakukan terhadap pigur elit penguasa atau tokoh politik, sekarang muncul istilah "nepo baby" yang disematkan kepada kalangan artis atau publik pigur di panggung entertain.
Banyak penggemar dunia hiburan memandang sinis dan mengerdilkan keberadaan artis baru yang sedang melejit popularitasnya.Â
Pandangan negatif ini muncul karena menganggap berhasilnya seseorang itu jadi publik pigur baru bukan karena prestasi dan kemampuan dirinya sendiri, tetapi disebabkan adanya kedekatan personal dengan orang tua atau kerabatnya.
Fenomena munculnya istilah "Nepo Baby" ini akhirnya menimbulkan perdebatan, dan menjadi sebuah pertanyaan menarik tentang "Apakah Keluarga Publik Pigur jika ikut jejak karir Orang Tua atau Kerabatnya selamanya mesti dianggap sebagai dosa besar ?"
Pertanyaan ini sudah barang tentu multi tafsir, dan jawabannya bisa Ia, bisa tidak, tergantung dari sudut pandang mana melihatnya.
Nepotisme dalam bidang apapun akan dianggap tidak baik bila sarat dengan muatan agenda terselubung kepentingan sempit mengutamakan keuntungan pribadi dengan mengabaikan nilai-nilai profesionalitas.