Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ziarah Makna Resolusi

1 Januari 2023   10:16 Diperbarui: 1 Januari 2023   11:03 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kultur perusahaan yang mengutamakan kinerja sebagai ukuran mempertahankan asset sumber daya manusia merupakan salah satu cara paling efektif menjadikan seseorang mau melakukan perubahan cara berpikir dan tindakan,dan keluar dari zona nyamannya mengikuti trend tuntutan ruang dan waktu dalam rangka meningkatkan kinerja dan perubahan diri.

Pendekatan seperti ini sebenarnya merupakan salah satu cara paling soft dan win-win solution, dan berjalan tidak terlalu menyakitkan dibandingkan lewat cara pengalaman traumatis.

Pengalaman traumatis memang salah satu cara paling ampuh menjadikan seseorang dengan sadar dan rela melakukan perubahan terhadap cara berpikir dan tindakannya, karena adanya pengalaman traumatis menyakitkan dan menyiksa menjadikan seseorang tidak mau merasakannya Kembali, misalnya pengalaman traumatis PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), atau pengalaman traumatis karena kesalahan patal maupun kecelakaan.

Dan alangkah naifnya jika seseorang hanya melakukan perubahan setelah tertimpa pengalaman traumatis. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan menumbuhkan kesadaran diri yang lahir dari dalam diri sendiri karena mau dan berkenan menerima kerangka berpikir baru yang diyakini sebagai salah satu cara paling mampu menghantar seseorang memperoleh perubahan nasib maupun perjalanan hidup lebih baik dari sebelumnya.

Jika terasa tidak mudah melakukannya dengan cara menumbuhkannya dari dalam diri sendiri, seseorang harus bersedia menerima stimulus yang berasal dari luar dirinya sendiri, misalnya dengan menundukkan diri terhadap peraturan organisasi yang menaunginya, atau bersandar kepada suatu keyakinan yang dianut, misalnya ajaran agama maupun idiologi organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun