Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2024 Pertarungan Hidup Mati "Bohir"

10 Desember 2022   10:20 Diperbarui: 23 Desember 2022   23:13 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi menjadi masalah krusial dan perlu dieliminir adalah kepentingan sempit atau kepentingan pribadi segelintir orang elit politik yang sekedar melampiaskan "Syahwat" pribadi seperti kepentingan bisnis belaka.

Fenomena ini terlihat secara kasat mata tengah menghampiri atmosfir pemilihan presiden 2024. Salah satu kelompok ini adalah pelaku bisnis migas yang identik dengan pemburu rente (rent seeker), dan sering juga disebut sebagai "Mafia Migas".

Petral sudah dibubarkan Presiden Jokowi, tetapi nafsu dan zona nyaman para pemburu rente masih ada. Mereka terusik karena pembubaran Petral (Pertamina Energy Trading Limited) yang selama ini merupakan lumbung uang masuk murah meriah memberi keuntungan besar bagi segelintir pengusaha pragmatis yang berlindung dibawah ketiak penguasa.

Mereka sadar bahwa kekuasaan memiliki peranan penting mengeluarkan kebijakan mengamankan kepentingan bisnis, oleh karena itu kekuasaan harus direbut lewat pemilihan presiden.

Mafia Migas siap jadi "Bohir".  Bohir adalah pemilik modal atau pemilik proyek. Istilah ini berasal dari bahasa Belanda yakni Bouwheer. 

Dengan kepemilikan modal yang sangat besar dari hasil bisnis yang dilindungi pemerintah sebelumnya, para bohir ini akan mendukung pigur calon presiden yang dianggap akan memberikan keuntungan bagi mereka dengan prinsif "Simbiosis mutualisme".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun